PPKM Level 3 Dibatalkan, DPR RI: Jangan Cemas Terus Tegakkan Prokes

by
Ilustrasi

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sampai saat ini sebagian masyarakat masih kurang yakin pembatalan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, disaat libur panjang Nataru tidak berpengaruh terhadap terjadinya penularan Covid-19, terlebih munculnya varian baru Omicron.

Masyarakat banyak yang cemas pengalaman buruk di gelombang kedua terlalu dengan momen yang sama libur panjang, akan terjadi lagi di gelombang ketiga.

Menjawab kekhawatiran sebagian masyarakat, Anggota Komisi IX DPR RI, yang membidangi kesehatan, Rahmad Handoyo, meminta masyarakat tetap tenang. Ia sangat meyakini, pembatalan PPKM Level 3, se-Indoneaia pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), sudah dipertimbangkan masak pemerintah, serta melakukan analisa situasi kekinian.

“Menjadi catatan, dengan  kebijakan ini berarti  PPKM tetap berlaku seperti semula dengan basis kinerja masing-masing. PPKM daerah sesuai tingkatan daerah masing-masing. Artinya masing masing daerah yang akan menjadi panglima pengendalian Covid di masa liburan Nataru nanti,” kata Rahmad kepada wartawan di Gedung Parlemen, Senin (13/12/2021).

Jadi, kata politisi PDI-Perjuangan itu, meskipun pemerintah telah memutuskan pembatalan level 3 pada saat liburan Nataru secara nasional dengan pertimbangan masak, masyarakat juga harus tidak lengah dan terus meningkatkan kewaspadaan secara nasional terhadap ancaman gelombang ketiga 3 dengan cara terus mengetatkan protokol kesehatan (prokes), serta meningkatkan program vaksinasi.

Dia mengingatkan juga, meski saat ini tingkat vaksinasi komplet sudah sampai 56 persen dan sudah lebih dari 70 persen secara nasional, namun juga jangan menjustifikasi bahwa kekebalan kita sudah kuat.

“Kita harus bercermin dari negara-negara di Eropa, meski vaksin sudah tinggi namun gelombang Covid terus mengintai. Karena itu tingkatkan vaksinasi serta protokol kesehatan wajib dan tidak boleh kendor,” ungkap Rahmad.

Rahmad mengatakan, keputusan pembatalan PPKM level 3 secara nasional sebenarnya bersifat dinamis dan situasional. Artinya, melihat situasi global saat ini, terutama munculnya varian baru Omicron, bisa saja level PPKM dinaikkan.

“Bila dipandang perlu dan kondisi
mengharuskan peningkatan level secara
nasional, tentu akan kita dorong pemerintah agar bertindak dinamis, membuat aturan perubahan dengan peningkatan level secara
nasional. Intinya kita tidak boleh kecolongan gelombang ketiga,” bebernya.

Rahmad mengaku merasa perlu mengimbau masyarakat agar tidak lengah, tidak eforia dan tetap waspada meskipun PPKM level 3 secara nasional telah dibatalkan. “Kuncinya tetap waspada, jangan  memaksakan ke luar kota pada liburan  Nataru. Ingat,  liburan nataru adalah ancaman gelombang ke tiga Covid-19. Menjadi tugas kita bersama untuk mengantisipasi gelombang ketiga,” tandasnya.

“Covid masih bahaya, Covid masih mengancam! Karena itu kita tidak boleh  terlena dengan kondisi kekebalan kita naik. Sekali lagi, lonjakan kasus Covid di beberapa negara di Eropa yang terjadi justru di saat vaksinasi lebih tinggi dari Indonesia, harus kita jadikan cermin,” kata Rahmad.

Terakhir, legislator dapil Jawa Tengah V itu mengatakan harapannya, pada saat liburan Nataru nanti, tempat-tempat seperti pusat perekonomian dan pariwisata tetap memperhatikan ketentuan sesuai level masing-masing. “Yang penting tidak boleh eforia dan lengah, misalnya menampung pengunjung melebihi kapasitas yang sudah ditentukan,” tutupnya. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *