KSAD Dudung akan Rekrut Santri untuk Jadi Prajurit, Wakil Ketua MPR RI, Gus Jazil: Harus dari Lintas Agama

by
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB, Jazilul Fawaid. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mendukung rencana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurahman yang akan merekrut para santri untuk menjadi prajurit di TNI. Namun diharapkan bukan hanya dari kalangan santri saja, tetapi juga anak didik dari lintas agama sehingga prajurit TNI ke depan diharapkan juga berfungsi sebagai sumber perdamaian.

Dukungan itu disampaikan Wakil Ketua MPR Dr Jazilul Fawaid dalam diskusi Empat Pilar MPR bertema ‘TNI Rekrut Santri untuk Memperkokoh NKRI’ di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/12/2021), bersama Dr. Khairul Fahmi dari Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS).

Oleh karena itu, lanjut Gus Jazil sapaan akrab politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, proses rekrutmen harus didasarkan pada pendekatan agama, bukan hanya pencitraan. “Jadi TNI ini ingin mengajak, melakukan pendekatan agama dalam konteks merekatkan. Maka orang-orag yang direkrut itu adalah kader-kader santri atau lintas agama lainnya yang memiliki kemampuan mengkomunikasikan agama sebagai sumber perdamaian,” ucapnya.

Gus Jazil mengatakan sepanjang yang diketahuinya, perekrutan santri menjadi tentara adalah program yang sudah lama dilakukan oleh TNI, bukan lah hal baru. Meski dinilai baik, namun dirinya tidak memungkiri masih ada saja yang menganggap hal itu sebagai pencitraan. “Jadi, perekrutan santri menjadi tantara bukan hal baru dan hanya menjaga tarikan sejarah. Tapi, agar program ini bisa berjalan baik dan tidak memunculkan sinisme di masyarakat, kita meminta agar proses rekrutmen dilakukan secara benar,” tambahnya lagi.

Misalnya, berapa komposisi santri yang direkrut menjadi prajurit, berapa anggaran dan bagaimana keluarannya. Dalam hal ini, Gus Jazil yang juga Anggota Komisi III DPR berharap pembahasan mendalam mengenai persoalan ini dapat dilakukan bersama Komisi I DPR yang menjadi mitra kerja TNI.

Gus Jazil menilai rencana ini harus disikapi dengan prasangka baik karena sejauh ini masih ada tentara yang ternyata terpapar paham radikalisme. Sehingga dengan merekrut santri dan siswa dari lembaga pendidikan keagamaan lainnya, persoalan seperti itu bisa dihindari. “Saya mengapresiasi rencana Jenderal Dudung itu. Selain santri itu sudah dibekali kekuatan fisik keagamaan juga punya visi kecintaan terhadap negara yang kuat,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan pengamat politik Khairul Fahmi. Menurutnya, apa yang disampaikan Jenderal Dudung bukan hal yang baru. Sebab sejaarah TNI itu sendiri, sejak kemerdekaan para santri itu sudah bergabung menjadi laskar-laskar dan ketika banyak santri yang bergabung.menjadi TNI.

“Ketika organisasi TNI sudah semakin kokoh, kuat, santri selalu hadir di lingkungan TNI. Saya kira banyak sekali prajurit TNI mulai dari tamtama, perwira tinggi yang punya latar belakang santri meski tidak disampailan secara terbuka,” demikian Khairul Fahmi. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.