Program Tenun Masuk Sekolah, Julie Laiskodat Beri Modal dan Beli Hasil Karya Siswa SMA Negeri Tobu TTS

by
Ketua Dekranasda NTT, Julie Laiskodat foto bersama para guru SMA Negeri Tobu

BERITABUANA.CO, KUPANG – Sebagai bentuk dukungan program tenun masuk sekolah, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat beri modal dan membeli semua hasil karya siswa SMA Negeri Tobu TTS.

Siaran pers Dekranasda Provinsi NTT, Kamis (2/12/2021) menjelaskan bahwa perhatian dan kecintaan Julie Sutrisno Laiskodat terhadap tenun ikat di NTT sangat luar biasa.

Dibuktikan dengan membangun berbagai terobosan strategis untuk melestarikannya, salah satunya program Tenun Ikat Masuk Sekolah sebagai Pendidikan Vokasi, pendidikan mengacu kepada penguasaan keahlian terapan tertentu.

Berkenaan dengan pendidikan vokasi tersebut, Julie Laiskodat mengunjungi SMA Negeri Tobu Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), yang merupakan salah satu sekolah di NTT yang sudah menerapkan pendidikan Vokasi menenun dan kewirausahaan.

Pada kesempatan itu Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem ini menyerahkan bantuan alat menenun, serta membeli hasil karya tenun ikat yang dikerjakan oleh siswa SMA Negeri Tobu.

“Bantuan ini sebagai dukungan terhadap pelestarian warisan intelektual leluhur. Selama ini tenun ikat dominan dikerjakan oleh mama-mama dikampung,” ujar Julie Laiskodat.

Dijelaskan Julie Laiskodat, untuk melestarikan tenun ikat perlu dilakukan regenerasi kepada para pelajar pada pendidikan menengah. Maka dengan menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Dekranasda NTT membuat program pendidikan vokasi tenun ikat di sekolah-sekolah, yang berada dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Provinsi NTT.

“Program Tenun masuk sekolah adalah bagaimana mendorong kaum milenial, yaitu para pelajar untuk mencintai tenun ikat sebagai warisan leluhur. Ini adalah inovasi Dekranasda NTT bekerjasama dengan Dinas P dan K Provinsi NTT. Dengan program ini menenun bisa diregenerasikan kepada para pelajar,” ujar istri Gubernur NTT ini.

Dengan demikian tambah Julie Laiskodat, menenun bisa lestari sepanjang masa, karena sudah masuk dalam kurikulum sekolah sebagai pembelajaran vokasional untuk penguatan kurikulum lokal.

Kehadiran Julie Sutrisno Laiskodat di SMA Negeri Tobu juga bertepatan dengan ulang tahun sekolah dan pelantikan Pengurus OSIS, serta panen perdana Ikan Lele.

Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas P dan K Provinsi NTT, Mathias M. Beeh mengatakan, program ini digagas Julie Laiskodat semenjak tahun 2019, dengan tujuan untuk mengajarkan para pelajar sekolah menengah untuk memiliki keahlian tertentu.

“Program kolaboratif ini yang kita dorong, ketika Bunda Julie merintis bagaiman tenun ikat masuk sekolah. Oleh karena itu selaku dinas teknis kita mendorong lewat surat edaran, untuk percepatan untuk masuk kurikulum muatan lokal atau sejenisnya pada tingkatan sekolah menengah atau kejuruan,” tegas Mathias Beeh.

Jika program ini sudah berjalan dan sudah terlihat hasilnya, kata Mathias Beeh, tidak hanya digalakan di SMK tapi juga di SMA, yang hasilnya akan langsung dibeli Dekranasda NTT.

“Jadi Tidak hanya di SMK-SMK saja. Di SMA juga sudah mulai dilakukan proses pembelajaran yang berbasis produk. Ketika didorong dalam pembelajaran vokasional, para siswa atau kaum milineal diajak untuk mencintai dan melestarikan warisan intelektual para leluhur,” tandasnya.

Diakui Mathias Beeh, perhatian Julie Laiskodat memberi bantuan alat tenun, benang dan membeli hasil tenun, merupakan apresiasi yang luar biasa atas kerja yang sudah dilakukan oleh para siswa. (rls/iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *