Pertumbuhan PDRB NTT Didominasi Komponen Konsumsi Rumah Tangga

by
Kepala BPS NTT, Darwis Sitorus didampingi Matamira B. Kale, Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik saat beri keterangan pers

BERITABUANA.CO, KUPANG – Dilihat dari pertumbuhan dan struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pengeluaran di Provinsi NTT pada Triwulan II Tahun 2021, masih didominasi oleh Komponen Konsumsi Rumah Tangga sebesar 68, 16 Persen.

“Setelah Konsumsi Rumah Tangga kemudian diikuti oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 49,72 Persen, dan komponen Konsumsi Pemerintah 23,44 Persen,” ujar Kepala BPS Provinsi NTT, Darwis Sitorus dalam keterangan persnya secara Virtual, Jumat (5/11/2021).

Menurut Darwis Sitorus, secara Year on Year (Y-o-Y) beberapa komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan positif, yaitu komponen Konsumsi Rumah Tangga sebesar 1,67 Persen, PMTB sebesar 6,66 Persen dan Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 1,16 Persen.

“Komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi yang kita lihat itu adalah Komponen PMTB, konsumsi rumah tangga dan LNPRT. Jadi yang positif itu tiga, yang alami pertumbuhan,” tutur Darwis Sitorus.

Melihat Lebih detail mengenai pertumbuhan dari setiap komponen, jelas Darwis Sitorus, mulai dari komponen Konsumsi Rumah Tangga secara Y-on-Y tumbuh sebesar 1, 67 Persen, hal ini dikarenakan adanya penurunan level dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada beberapa kabupaten/kota sejak awal bulan September 2021, atau mengalami perlambatan dibanding periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 3, 30 Persen.

“Secara umum PPKM yang diterapkan di Provinsi NTT selama triwulan III Tahun 2012, menjadi penyebab melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di NTT,” papar Darwis Sitorus.

Untuk Komponen LNPRT, lanjut Darwis Sitorus, secara Y-on-Y tumbuh sebesar 1,16 Persen, hal ini didorong oleh beberapa aktivitas, seperti rapat, pilkada ulang, pelaksanaan vaksinasi, dan perayaan Idul Adha.

“Meski demikian, angka ini mengalami perlambatan dibanding periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,79 Persen. Penurunan aktivitas LNPRT, juga dikarenakan PPKM di Triwulan III,” tambahnya.

Pada Komponen Konsumsi Pemerintah, lanjut Darwis Sitorus, secara Y-on-Y terjadi kontraksi sebesar 14,76 Persen, dan secara Q-to-Q mengalami kontraksi 3,50 Persen.

“Terkait Komponen Konsumsi Pemerintah pada Triwulan III Tahun 2020, terdapat pencairan gaji ke-13, sedangkan di triwulan III tahun 2021 tidak ada. Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya penurunan realisasi belanja pegawai. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *