Uji Klinis Efektif, Ketua DPD RI Minta Pemeritah Pelajari Vaksin Plizer Agar PTM Aman

by
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

BERITABUANA.CO, KUNINGAN – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, kebali menyoroti masalah Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ia mengaku sangat senang dan gembira dengan sebuah penemuan hasil penelitian di Amerika Serikat (AS), terkait vaksin virus Corona untuk anak-anak.

Dikatakan LaNyalla, penelitian itu menyebut vaksin Pfizer/BioNTech dikategorikan sebagai vaksin yang paling manjur hingga 90,7% untuk melawan virus corona pada anak-anak.

Menurut, penelitian itu bukan kaleng-kaleng, tapi sudah berdasarkan uji klinis yang dilakukan  terhadap anak-anak berusia lima hingga 11 tahun.

Jika penelitian itu benar, LaNyalla menilai hal tersebut merupakan kabar baik. Sebab, anak-anak di bawah 12 tahun banyak yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 yang tepat hingga kini.

“Saya kira itu kabar bagus. Pemerintah perlu meresponnya dan perlu segera mengambil langkah konkret mengenai vaksin Covid-19 anak-anak agar kita menekan potensi lost generation,” kata LaNyalla, Minggu (24/10/2021).

Ia berharap agar Kementerian Kesehatan dan otoritas terkait memperhatikan hasil riset tersebut. Para peneliti Indonesia pun perlu mengambil langkah cepat dalam membuktikan kebenaran efikasi dari jenis vaksin yang dimaksud.

“Jika benar tingkat efikasi atau kemanjurannya dan ketepatannya, kita berharap vaksin Pfizer/BioNTech itu segera mendapatkan lampu hijau dalam penggunaannya sehingga bisa segera dilakukan penyuntikan ke anak-anak,” ucapnya.

Ditambahkan LaNyalla, walaupun tingkat kematian Covid-19 pada anak-anak lebih rendah daripada orang dewasa, namun hal itu tidak boleh dikesampingkan.

Apalagi, saat ini pemerintah sudah memulai PTM, yang masih banyak terlabari terjadinya penularan Covid-19 di PTM tersebut.

Dalam konteks ini, tandas LaNyalla, vaksinasi menjadi hal penting agar orangtua dan anak-anak merasa nyaman dan aman mengikuti PTM.

“Masih adanya kekhawatiran dari para orangtua, terutama usia SD dan TK yang mengikuti belajar tatap muka karena belum adanya vaksin bagi anak usia tersebut. Dengan adanya vaksin bagi anak pasti akan menambah kepercayaan diri para orangtua murid dalam melepas anaknya ke sekolah,” tegasnya. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *