PPKM Diperpanjang, Bamsoet: Evaluasi Harus Jadi Acuan Dasar Pemerintah

by
Bamsoet meninjau vaksinasi di UPTD Puskesmas Banjarangkan II Klungkung dan Dusun Mertasari Banjarangkan Klungkung Bali, Senin (9/8/2021). (Foto: Humas MPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pemerintah diminta untuk mengevaluasi pelaksanaan PPKM level 4 pada tanggal 3-16 Agustus 2021, kemarin.

Hal itu dilakukan supaya kebijakan perpanjangan PPKM yang diambil Pemerintah sejak 17-23 Agustus 2021 dapat berjalan lebih maksimal dalam menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

“Meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan PPKM pada 3 Juli 2021 hingga 16 Agustus 2021sebagai acuan dasar untuk perbaikan implementasi perpanjangan PPKM,”kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), di Jakarta, Rabu (18/8/2021).

“Sehingga kedepannya PPKM diharapkan dapat berjalan lebih baik dalam menekan angka penyebaran covid-19,” tambahnya.

Dalam kesempatannya itu, Bamsoet juga mengingatkan Pemerintah tidak lengah meskipun kebijakan PPKM diperlonggar atau direlaksasi, khususnya dalam mengantisipasi masuknya virus dari negara lain.

“MPR berpendapat pemerintah harus melakukan upaya preventif dan meningkatkan kehati-hatian dengan membatasi masuknya orang dari luar negeri ke wilayah Indonesia,”ujarnya.

Bamsoet juga meminta pemerintah memperbaiki sistem penghitungan testing, tracing, kasus positif, hingga angka kematian akibat covid-19, agar data yang didapat benar akurat dan relevan dengan kondisi saat ini.

“MPR berpendapat agar angka testing yang ditujukan untuk tracing agar dibedakan dengan angka testing yang ditujukan untuk memenuhi sejumlah persyaratan, seperti syarat perjalanan dan lain-lain.”

Tidak hanya itu, ia juga meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan bersama ahli farmasi untuk terus meneliti dan mengembangkan obat covid-19, baik yang merupakan produksi dalam negeri maupun luar negeri, sehingga lebih banyak pasien Covid-19 yang dapat tertolong.

“Meminta pemerintah menggencarkan dan meningkatkan jumlah vaksin, baik melalui metode pembukaan vaksin di tempat-tempat publik ataupun door to door, maupun yang mobil, serta mengupayakan ketersediaan stok vaksin, baik stok yang merupakan produksi dari dalam negeri maupun luar negeri, sehingga herd immunity dapat segera terbentuk,” pungkas politikus Golkar itu. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *