Sebagai Antisipasi, Azis Minta Mitigasi dan Tekhnologi Peringatan Dini Bencana Mulai Diterapkan

by
Majelis Hakim PN Tipikor Jakarta, Kamis (17/02/2022) memvonis mantan wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin dengan hukuman 3,5 tahun penjara dan dicabut hak politiknya selama empat tahun.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin kembali menekankan mitigasi bencana sebagai poin penting yang perlu disikapi otoritas terkait dan harus mulai diterapkan Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai antisipasi dini. Kondisi tersebut, berkaca dari benca alam yang terjadi di Nusa Tenggara Timur maupun musibah gempa di Kabupaten Malang pada Sabtu kemarin (10/4/2021).

Selain mitigasi bencana, Azis dalam keterangan pers tertulisnya, Minggu (11/4/2021), berharap langkah ini diimbangi dengan sistem informasi peringatan dini bencana yang mudah diakses masyarakat khususnya di daerah pegunungan dan pesisir pantai.

“Mitigasi dan sistem peringatan dini yang mengedepankan tekhnologi digital sudah menjadi keharusan. Penerapan ini penting disosialisasi ke masyarakat,” terang dia.

BMKG, sambung Azis, telah melakukan riset pascabencana di Adonara. Masyarakat yang selamat dari musibah bencana, karena dapat informasi dari grup WhatsApp.

“Dari sini kita bisa belajar banyak bagaimana peringatan dini sampai ke tangan masyarakat,” imbuh Azis dalam keterangan tertulisnya.

Bencana yang menerpa Adonara maupun peristiwa yang terjadi di Kabupaten Malang membutuhkan perbaikan, waktu dan anggaran pemulihan yang tidak sedikit.

“Di sisi lain, kita pun harus mampu menumbuhkan semangat dan harapan kepada saudara kita di sana, untuk segera bangkit dan melupakan musibah yang menghantam,” ujar politisi Partai Golkar ini.

Terakhir, Azis Syamsuddin juga merespon langkah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang telah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk mewaspadai dampak Siklon Tropis Seroja di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dampak adanya Siklon Tropis Seroja, tidak hanya hujan lebat, muncul pula gelombang setinggi 2,5-4 meter yang berpeluang terjadi di Perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur. Kemudian tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa.

“Analisa-analisa dan informasi seperti ini dibutuhkan. Selain itu, masyarakat juga diminta waspada dan dapat mengantisipasi potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca,” pungkas Azis Syamsuddin seraya menyampaikan bela sungkawa terhadap korban meninggal di Kabupaten Malang. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *