Memasuki Era Teknologi 5G, Ketua MPR: Pemerintah Siapkan SDM Talenta Digital

by
Bamsoet usai menerima penghargaan Parliament of The Year 2021, secara virtual di Jakarta, Rabu (17/3/21). (Foto: Humas MPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA –Teknologi telekomunikasi seluler generasi lima atau 5G yang akan mewujud peradaban baru butuh dukungan dan peran signifikan sumber daya manusia (SDM) bertalenta digital dalam jumlah memadai.

Maka, sambung dia, diperlukan program pembangunan SDM yang dicanangkan Presiden Joko Widodo hendaknya memasukan kerja penyiapan talenta digital sebagai prioritas agenda.

“Transformasi digital di dalam negeri yang sedang berproses saat ini masih menghadirkan dua masalah strategis. Pertama, ada desakan secara tidak langsung untuk mempercepat tersedianya Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mumpuni,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (11/4/2021).

Dikatakan dia, masih ada belasan ribu desa atau kelurahan belum terjangkau jaringan internet, sehingga pemerintah harus mempercepat realisasi infrastruktur TIK dengan memperluas pembangunan base transceiver station (BTS) untuk menyediakan akses internet di semua desa.

Dengan tersedianya jaringan internet, sambungnya, warga di semua pelosok negeri akan punya akses untuk masuk dalam arus otomasi dan digitalisasi sekarang ini.

Masalah kedua, lanjut Bamsoet, menyiapkan talenta digital pun menjadi persoalan lain yang juga harus direspons negara sejak kini agar generasi anak-cucu kompeten dan kompetitif melakoni perubahan zaman, utamanya di era teknologi 5G.

Soalnya, kata dia, ketika Indonesia mulai melakoni era Industri 4.0 sekarang ini, kesenjangan talenta digital masih menjadi persoalan nyata dan dialami di berbagai sektor dan sub-sektor.

“Masalah ini telah banyak dibahas para ahli dan praktisi TIK diberbagai forum. Talenta atau bakat digital dipahami sebagai pekerja spesialis yang mampu dengan cepat beradaptasi dengan pembaruan teknologi digital yang berkelanjutan,” urai politikus Golkar itu.

“Kalau kesenjangan ini tidak segera diatasi mulai sekarang, kebutuhan riel akan talenta digital mungkin saja akan dipenuhi dengan mendatangkan pekerja dari negara lain,” pungkasnya. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *