BERITABUANA.CO, GRESIK – Wakil Ketua MPR Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ., MA berharap di masa sulit pandemi Covid-19 yang melanda bangsa, generasi muda termasuk para santri untuk tetap semangat menjalani kehidupan. Generasi masa depan yang kuat dan tangguh sangat dibutuhkan bangsa. Sebab, bukan hanya pandemi saja yang harus dihadapi bangsa ini tapi ada tantangan lebih besar lagi di masa datang.
“Makin maju atau malah terpuruk kondisi bangsa tergantung kerasnya perjuangan para pemuda untuk meningkatkan kualitas diri. Namun, tidak dipungkiri di era modernitas ini perjuangan itu makin terasa berat sebab banyak ancaman serius yang harus diwaspadai seperti narkoba, pergaulan bebas juga radikalisme,” kata Jazilul di hadapan santriwan santriwati Pondok pesantren (Ponpes) Mamba’us Sholihin Roudlotul Mutaalimin peserta Pendidikan dan Latihan Pertama (Diklatama) Manyar 2021, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Jumat (12/2/2021).
Hadir dalam acara tersebut antara lain Pimpinan Ponpes KH. Masbuhin Faqih, Rois Syuriah MWC NU Manyar KH. Suhaili Idris, Ketua Tanfidziyah MWC NU Manyar.
Lebih jauh,Pimpinan MPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang biasa disapa Gus Jazil ini mengungkapkan bahwa bentuk perjuangan para pemuda antara lain dengan serius menuntut ilmu agama, ilmu pengetahuan dan ilmu bermanfaat lainnya juga mengikuti organisasi-organisasi yang baik dan makin mempertajam karakter.
“Tapi terkadang anak-anak muda sekarang itu jarang mau berkiprah di organisasi baik itu seperti organisasi agama. Makanya saya apresiasi para milenial yang masih mau berkiprah, itu anak muda pilihan seperti para peserta diklatama ini,” katanya.
Gus Jazil menegaskan keyakinannya bahwa para santri khususnya mampu berperan sebagai pemuda tangguh itu. Sebab, di dalam ponpes sudah terbiasa digembleng secara fisik dan mental juga diberikan pemahaman agama yang kuat.
Nilai plus lainnya, mereka hidup di era semuanya serba berteknologi canggih, ada internet, smart phone, dan lainya yang jika diambil sisi positifnya akan sangat luar biasa sekali dampaknya.
“Tidak seperti jaman saya dulu, teknologi masih sederhana. Televisi saja hitam putih, salurannya cuma satu, semestinya anak-anak jaman sekarang harus lebih dari saya,” ujarnya.
Satu lagi yang ditekankan Gus Jazil, santri mesti meneladani para ulama dan tokoh-tokoh Islam di masa perjuangan. Kiprah dan peran mereka demi bangsa dan negara ini sangat besar. “Pelajari karakter dan karya-karya mereka kemudian jadikan pegangan,” tambahnya.
Melihat pentingya peran generasi milenial tersebut, Gus Jazil mengajak untuk segera bersama-sama bangkit memberikan cahaya semangat untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan. “Bersama kita bisa menghadapi kesulitan ini. Mudah-mudahan dengan ijin Allah SWT pandemi segera menghilang,” ucapnya. (Rls)