BERITABUANA.CO, NEW YORK – Otoritas Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika Serikat (FDA), menerima vaksin virus corona Moderna Inc. Vaksin ini adalah vaksin kedua yang diterima Amerika Serikat (AS), dengan jumlah kematian akibat Covid-19 sebanyak 370.000 jiwa.
FDA mengumumkan pengesahan tersebut satu hari usai panel ahli eksternal agensi tersebut mendukung penggunaannya. Moderna mengatakan berniat untuk mengajukan izin penuh di AS pada 2021.
Keputusan tersebut menandai pengesahan regulasi pertama di dunia untuk vaksin Moderna dan validasi atas teknologi ‘messenger’ RNA-nya. Keputusan itu juga datang kurang dari satu tahun usai kasus Covid-19 pertama ditemukan di AS.
Perusahaan bio-teknologi itu telah bekerja dengan pemerintah AS untuk menyiapkan distribusi suntikan sebanyak 5,9 juta dosis, secepatnya pada akhir pekan ini. Keputusan yang dikeluarkan FDA berdasarkan hasil-hasil dari studi tahap akhir terhadap 30.000 relawan yang menemukan vaksin tersebut hampir 95 persen efektif dalam mencegah penyakit dari Covid-19 tanpa adanya isu keamanan yang serius.
Otorisasi tersebut menyusul EUA yang diberikan kepada vaksin serupa dari Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE yang telah disuntikkan kepada ribuan pekerja kesehatan AS pekan ini dalam distribusi skala nasional besar-besaran.
“Dengan ketersediaan kedua vaksin sekarang untuk pencegahan Covid-19, FDA telah mengambil langkah penting lain dalam perjuangan melawan pandemi global ini yang menyebabkan jumlah kematian dan perawatan di rumah sakit yang besar di AS setiap harinya,” kata Komisioner FDA Stephen M Hahn M.D, dalam sebuah pernyataan.
Suntikan vaksin Moderna diperkirakan akan digunakan di lokasi-lokasi yang lebih sulit dijangkau, seperti rumah-rumah sakit di daerah terpencil. Vaksin tersebut perlu disimpan dan dikirim dalam keadaan beku, tetapi tidak membutuhkan temperatur ultra dingin seperti yang diperlukan oleh vaksin Pfizer/BioNTech.
Begitu dilelehkan, vaksin Moderna dapat disimpan di temperatur kulkas biasa. Penyuntikan dilakukan dua kali dengan jarak 28 hari dari masing-masing prosedur.
Moderna mengatakan akan mengirimkan kurang lebih sebanyak 20 juta dosis untuk pemerintah AS tahun ini. Mereka memperkirakan akan memproduksi 100 hingga 125 juta pada kuartal pertama tahun depan, dengan 85 hingga 100 juta dosis diperuntukkan bagi AS.
Moderna memiliki kesepakatan dengan pemerintah AS untuk menyediakan total sebanyak 200 juta dosis pada akhir Juni 2021. (Kds)