HNW : Persatuan dan Kesatuan, Kunci Bagi Indonesia Keluar dari Persoalan

by
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. (Foto: Dok Humas MPR RI)

BERITABUANA.CO, BOGOR – Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid (HNW) mengaku prihatin dengan kondisi perkembangan virus Covid-19 yang melanda Indonesia.

Meski, pemerintah telah mendatangkan sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac, namun hingga kini vaksin belum mendapat sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahkan uji klinis tahap 3 dari Biofarma, lembaga yang menguji efektivitas dan keamanan vaksin tersebut pun belum keluar.

Padahal, sambung HNW, hingga saat ini, jumlah korban terpapar Covid-19 di Indonesia sudah lebih dari 600.000 orang. Dari jumlah tersebut 18.511 orang diantaranya berakhir dengan kematian. Dari 18.511 korban meninggal, sebanyak 207 diantaranya merupakan para kyai dan nyai.

“Berdasarkan data Rabithoh Ma’hadiyah Islamiah Nahdlatul Ulama (NU), sebanyak 207 kyai dan nyai meninggal, karena Covid-19. Lebih dari 3000 santri dari 110 pesantren, terpapar Covid-19,” kata HNW pada acara Temu Tokoh Nasional – Keagamaan kerjasama MPR RI dengan Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Hotel Arjuna Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/12/2020).

Menurut dia, data yang dipaparkan baru berasal dari pesantren di lingkungan NU. Sementara pondok pesantren di luar lingkungan NU, jumlahnya mencapai 50 persen. Artinya, jumlah kyai dan nyai yang meninggal akibat Covid – 19 berpotensi lebih besar.

“Demikian juga jumlah santri dan pondok pesantren yang terpapar Covid -19, kemungkinan lebih banyak lagi,” ujar politikus PKS itu.

Selain memakan korban jiwa, lanjut HNW, Covid-19 juga meruntuhkan berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Hampir satu tahun lamanya, dunia pendidikan tidak dapat melaksanakan kegiatannya secara normal.

Selama itu, kata dia, banyak sektor usaha yang mengalami kebangkrutan dan gulung tikar, yang berdampak pada pengangguran dan hutang negara juga terus bertambah akibat Covid-19.

“Kondisi semakin parah, tapi kita tidak tahu kapan krisis akibat pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Tetapi situasi ini tidak boleh membuat bangsa Indonesia, terpecah belah dan tercerai berai. Umat harus berjuang untuk tetap bersatu padu,” serunya.

HNW percaya, kesulitan apapun akan bisa diatasi asal bangsa Indonesia memegang teguh prinsip persatuan dan kesatuan. Terbukti dari dulu, bangsa Indonesia teruji, mampu mengatasi segala persoalan berkat persatuan dan kesatuan.

“Kegentingan menyoal dasar dan ideologi Pancasila, juga sempat terjadi sesaat setelah Indonesia merdeka. Tetapi, berkat keihklasan para ulama menghilangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, selamatlah NKRI dari perpecahan,”pungkasnya. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *