Bangkitakan Sektor Pariwisata Ditengah Pandemi, Kemenparekraf Lakukan Penetapan CHSE

by
Anggota MPR RI dari Fraksi PAN juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi dan Sekretaris Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hariyanto saat menyampaikan paparan. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), akan fokus membangkitkan lagi sektor pariwisata mesti masih dalam situasi pandemi Covid-19. Upaya yang akan dilakukan dengan menerapkan CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan).

Hal ini diungkap Sekretaris Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Hariyanto dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertema “Kebangkitan Pariwisata dari Pandemi Covid-19 Sebagai Pondasi Ekonomi Nasional” di Media Center Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, (30/11/2020).

Selain Hariyanto, hadir narasumber lain seperti Anggota MPR RI Fraksi Demokrat, Dede Yusuf Macan Effend, Anggota Fraksi Golkar MPR RI, Hetifah Sjaifudian, dan penulis buku Naked Traveler Series, Trinity

Melanjutkan penjelasannya, Hariyanto mengatakan, tujuan ketiga fokus tersebut adalah untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19, bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka mencegah terjadinya episenter atau kluster baru selama masa pandemi.

“Karena kita tahu bahwa sektor pariwisata merupakan ujung tombak dan pondasi yang kuat bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

Dirinya mengakui usaha-usaha yang dilakukan oleh seluruh komponen keparawisataan yakni berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19.

“Jadi, pariwisata sangat berkontribusi. Karena di situ ada PDB, tenaga kerja dan nilai tambah di ekonomi itu sendiri. Devisa pariwisata menjadi penyumbang signifikan terhadap perekonomian nasional,” tandasnya.

Hariyanto juga mengatakan, sektor periwisata betul-betul menjadi koor ekonomi nasional. Artinya berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Kita tidak pernah tahu Covid-19 akan berakhir, trend positif Covid-19 masih tinggi. Titik balik atau fase pertama kita belum lalui,” ungkapnya lagi.

Walaupun virus corona belum berakhir, namun dirinya memastikan pembangunan kepariwisataan tetap berjalan berlandaskan CHSC dalam situasi pandemi Covid-19.

“Bagaimana kita kembangkan. Ya kita fokus kepada CHSC, dimana kegiatan keparawisataan baik destinasi, produk usaha dan industri itu seluruhnya mengacu pada aspek kebersihan, kesehatan keselamatan dan kelestarian lingkungan,” pungkas Hariyanto. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *