Messi Bukan Sosok Penting di La Liga Spanyol

by

BERITABUANA.CO, BARCELONA – Dalam sorotan Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas, ada dua poin penting. Pertama, mengecilkan dampak megabintang Barcelona asal Argentina, Lionel Messi, meninggalkan Spanyol. Kedua, memperingatkan krisis keuangan jika pandemi virus corona memaksa sepakbola untuk berhenti lagi.

Pada musim lalu Messi pernah mengajukan permintaan untuk meninggalkan Barcelona setelah Barca dipermalukan 2-8 atas Bayern Muenchen di perempatfinal Liga Champions. Setelah itu, Blaugrana gagal memertahankan gelar juara Liga Spanyol usai dikalahkan Real Madrid.

La Pulga, julukan Messi, pun lantas dikaitkan dengan klub raksasa Eropa seperti Manchester City, Paris Saint Germain (PSG), Juventus, dan Inter Milan. Namun, Messi akhirnya memutuskan bertahan di Nou Camp.

“Seperti yang selalu saya katakan, saya akan selalu ingin melihat Messi di La Liga. Jika dia tetap di Barcelona, jauh lebih baik untuk Barcelona. Persatuan antara Barcelona FC dan Messi sangat bagus untuk Barca, untuk Messi, dan untuk La Liga. Saya tidak yakin, apakah meninggalkan Barcelona akan menjadi ide yang bagus untuk Messi,” ungkap Tebas, Senin (12/10/2020).

“Mungkin ya sebagai pemain, namun tidak untuk Messi sebagai industri sepakbola, karena Messi adalah mesin dalam menciptakan industri di sekitarnya. Tidak yakin apakah itu akan berhasil untuknya. Messi akhirnya akan bertahan, namun saya harus mengatakan bahwa kami telah menjual hak TV La Liga di seluruh dunia selama empat tahun ke depan dan tidak ada yang menelepon kami meminta untuk membatalkan perjanjian itu jika Messi akan pergi. Tidak ada.”

Poin kedua yang mengundang atensi adalah krisis Covid-19. Ya, kompetisi LaLiga sebelumnya sempat ditangguhkan setelah kasus virus corona melonjak di Negeri Matador pada bulan Maret lalu.

Namun, Juni, setelah kompetisi Liga Spanyol dilanjutkan secara tertutup, Madrid keluar sebagai pemenang. Sekarang musim baru telah dimulai, namun kompetisi tetap dihantui Covid-19.

“Kami membaca di surat kabar bahwa kegiatan ekonomi tidak bisa dihentikan lagi, harus ada keseimbangan antara aspek kesehatan dan keuangan. Jika tidak, kita bisa beralih dari pandemi kesehatan menjadi pandemi keuangan, yang akan sangat berbahaya,” pungkas Tebas. (Daf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *