BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi menyambut baik kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), sebagai sebuah gerakan moral. Namun, jika dilihat dari pernyataan yang dilontarkan pada saat Deklarasi KAMi, justru lebih banyak bermuatan politik.
Meski demikian, Achmad Baidowi yang akrab disapa Awiek ini kepada wartawan di Gedung DPR RI, Rabu (19/8/2020) menyerahkan penilaian itu kepada masyarakat, apakah gerakan politik atau gerakan moral.
“Tetapi kami ingin menggarisbawahi forum-forum seperti itu dalam situasi politik, ya hanya menjadi gerakan moral saja,” kata Awiek seraya menjelaskan alasannya, misalnya saja KAMI dibentuk alasan politik, muaranya menggantikan kekuasaan, melakukan kontrol terhadap pemerintahan, hal itu sudah ada lembaga yang resmi melakukan kontrol kepada pemerintah.
Belum lagi dari aspek kinerja pemerintahan, sudah ada Lembaga DPR yang mengawasi, lalu aspek keuangannya, ada Lembaga BPK yang mengaudit, hingga penindakan korupsinya, sudah ada lembaga KPK. Praktek demikian kata Awiek, sudah diatur secara konstitusional dalam konstitusi kita, termasuk juga pergantian kekuasaan, jika ingin mengganti penguasa dan semacamnya ada aturannya, yakni lewat pemilu, bukan lewat jalan lain.
Tetapi jika KAMi lahir sebagai sebuah kelompok yang berwadah, berhimpun, menurut Awiek, tidak ada bedanya dengan kelompok-kelompok lain yang berhimpun.
“Toh di luar kami banyak juga kelompok kelompok yang berhimpun, “ucapnya.
Ditambahkan, selaku wadah berkumpul maka KAMI sah-sah saja, biasa saja, karena hak berserikat dan berkumpul itu dilindungi oleh undang-undang asalkan sesuai peraturan perundang undangan.
“Asal tidak melanggar ketertiban umum, sesuai dengan asas Pancasila, kan kita berhak. Jangankan Pak Din Syamsuddin, teman-teman wartawan bisa berserikat membentuk wadah-wadah seperti itu, biasa saja,” kata mantan wartawan di media nasional ini. (Asim)
