Di Masa Pandemi Covid-19 Peredaran Gelap Narkoba di Wilayah Jabar Alami Peningkatan

by
Asda I Asep Suherman mewakili Bupati Cianjur, Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol Supyan Syarif dan Kepala Desa Cipendawa-Pacet, Acep Ganda Permana, saat akan meresmikan plang nama "Desa Bersinar". (Foto: YS)

BERITABUANA.CO, CIANJUR – Asisten Daerah 1 (Asda) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman menyampaikan kondisi wilayah Kabupaten Cianjur berada pada lintasan Ibukota Provinsi Jawa Barat dan Ibukota Negara, sarana dan prasarana semakin mengkhawatirkan jadi transit peredaran narkotika. Dampaknya, tahun ini termasuk masa pandemi virus corona atau Covid-19, sekitar 25 dari 32 kecamatan yang ada terindikasi menjadi peredaran gelap narkoba.

“Peredaran gelap narkoba yang masuk ke wilayah 25 Kecamatan semuanya sebaran dari jalur Utara, Tengah ke Selatan, hingga 7 Kecamatan diantaranya berstatus waspada,” ujar Asep kepada wartawan di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020).

Dikatakan Asep, beberapa kasus terakhir berdasarkan informasi dari Polres Cianjur, seperti tindak pidana pelecehan seksual dilakukan oleh mereka pengguna narkoba. Menurutnya, kejadian itu menjadi kekhawatiran pemerintah daerah.

Bahkan, Bupati Cianjur telah mengeluarkan surat edaran tentang melawan peredaran narkoba di Kabupaten Cianjur.

“Salah satu demi menekan angka peredaran dan penggunaan narkoba tiap desa perlu membentuk Satgas Anti Narkoba, apalagi Gubernur Jabar akan membentuk pokja anti narkoba.” pungkas Asep.

Sebelumnya Kepala BNN Provinsi Jawa Barat (Jabar), Brigjen Pol. Supyan Syarip di Cipanas, Rabu (5/8/2020) menyampaikan di masa pandemi Covid-19 hingga kini peredaran gelap narkoba di wilayah Jabar mengalami penaikan sekitar 200% dibanding masa sebelumnya.

“Aksi para pengedar narkoba melakukan peredarannya melalui darat, laut dan udara, masuk ke desa urban yang menjadi sasaran mereka,” ujar Brigjen Pol Supyan Syarip.

Dikatakan Supyan, hal ini dibuktikan dengan beberapa kali tangkapan di daerah Bogor, Cianjur dan Sukabumi yang paling banyak penggunanya. Setelah itu Bandung dan sekitarnya. Kebanyakan pengguna narkoba berada di Bandung, Bogor dan disusul oleh Cianjur.

“Banyak pengguna berarti banyak peredarannya dan berarti ada pengedarnya. Saya perintahkan jajaran saya bersama-sama Muspida, tangkap pengedarnya, sembuhkan penggunanya, cegah dan jangan sampai mencoba menggunakan narkoba,” terang Supyan.

Menurut Kepala BNN Provinsi Jabar pihaknya telah menangkap, menangani dan berhasil mengungkap 400 kg jenis sabu di Sukabumi dan 4 Kg di Bandung, Ganja 50 Kg di Bogor dan 60 Kg di Cianjur. 100 Kg ganja dan 160.000 ekstasi di Karawang.

“Peredaran barang haram jenis ganja berasal dari Aceh, sebagian sindikat sabu dan obat-obatan terlarang seperti TCC asal dari Cina, Myanmar dan Iran masuk melalui Aceh, Medan dan pintu utara Kalimantan. Ke wilayah Jabar masuk melalui jalur Utara Pantura,” pungkasnya. (YS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *