Wow ! Ternyata Djoko Tjandra Konsultan Biro Korwas PPNS Bareskrim Polri

by
Djoko Tjandra / ISTIMEWA

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Lagi, Ind Police Watch (IPW) ungkap keistimewaan yang diberikan Bareskrim Polri kepada buronan terpidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali itu, Djoko S Tjandra. Setelah surat perjalan dan red notice, ternyata Djoko Tjandra adalah Konsultan Bareskrim Polri.

“Pantas saja dia (Djoko Tjandra) mendapat keistimewaan luar biasa dan ‘karpet merah’ oleh institusi Polri yang seharusnya menangkapnya,” sindir Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam siaran persnya, Jumat (16/7/2020).

Dari penelusuran IPW, status Djoko Tjandra sebagai Konsultan Biro Korwas PPNS Bareskrim itu terungkap dalam Surat Keterangan Pemeriksaan Covid/19 Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri No: Sket Covid – 19/1561/VI/2020/Setkes tgl 19 Juni 2020 yang ditandatangani Dr Hambektanuhita dari Pusdokkes.

“Sangat ironis, seorang buronan yang paling dicari bangsa Indonesia bukannya ditangkap Bareskrim Polri tapi malah dijadikan konsultan, dengan alamat juga di kantor Bareskrim di Jl Turonojoyo No 3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Sungguh luar biasa kinerja Bareskrim Polri ini,” bebernya.

Dari informasi yang diperoleh IPW saat ini, lanjut Neta, Djoko Tjandra sudah berada di apartemennya di lantai 106 Apartement Exchange Kualalumpur, Malaysia. Djoko Tjandra bersama dua orang lain kabur dengan jet pribadi yang diduga dari Halim Perdana Kusumah Jakarta, langsung menuju Kuala Lumpur pada akhir Juni. Saat hendak naik ke atas jet pribadi itu ketiganya sempat berselfi ria dengan menunjukkan Visa kepada Bangsa Indonesia.

Melihat Djoko Tjandra bebas lenggang kangkung di Indonesia, meski dia sebagai buronan kelas kakap, IPW menyimpulkan, hal ini bukanlah akibat ulah pribadi dari oknum jenderal polisi di Bareskrim saja, seperti yang dikatakan Humas Polri.. Tapi hal ini akibat adalah persekongkolan jahat para jenderal polisi untuk melindungi dan memberi keistimewaan pada buronan kelas kakap yang paling dicari Bangsa Indonesia itu.

“Apakah persekongkolan jahat ini bisa dibongkar dan diusut tuntas, IPW tidak yakin. Apalagi Presiden Jokowi hanya slow-slow saja melihat kasus Djoko Tjandra yang diberi keistimewaan dan karpet merah oleh para jenderal Polri ini,” tutup Neta S Pane. (Rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *