Basarah: PDIP Kecewa, Diperlakukan Tidak Adil

by
Bendera PDIP dibakar saat demo tolak RUU H IP di depan Gedung DPR RI.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan partai politik yang sah dan mendapatkan mandat rakyat terbesar dalam dua kali pemilu, yaitu pemilu 2014 dan pemilu 2019. Tetapi, PDIP merasa kecewa dan diperlakukan dengan tidak adil serta tidak berprikemanusiaan atas insiden pembakaran bendera partai dan berbagai fitnah kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri serta menuduh PDIP sebagai partai komunis yang dilakukan oleh oknum-oknum yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah lewat keterangan tertulisnya, Minggu (28/6/2020) menyatakan, Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi, terjadinya perbedaan pendapat dan pandangan dalam masyarakat kita adalah sebuah rahmat.

Apalagi, lanjut Basarah, dalam sebuah pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) adalah suatu hal yang wajar terjadi karena regulasi kita juga telah mengatur adanya hak dan kewajiban elemen masyarakat luas untuk memberikan kritik, saran dan perbaikan atas sebuah RUU, termasuk dalam RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

“PDI Perjuangan mengucapkan terima kasih atas segala kritik dan masukan serta koreksi yang telah disampaikan oleh semua pihak atas RUU- HIP ini. Namun, yang tidak dibenarkan dan tidak kita kehendaki dalam pengunaan hak demokrasi tersebut jika dilakukan dengan cara kekerasan dan fitnah yang tidak dapat dibuktikan yang berpotensi menjadi suatu perbuatan tindak pidana dan dapat mengaburkan substansi permasalahan yang sedang kita bahas,” kata Basarah.

Namun demikian, Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, kendati sebagai partai politik PDIP telah difitnah dan diperlakukan tidak berperikemanusiaan serta berusaha memancing emosi massa keluarga besar PDI P seluruh Indonesia, namun Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah merespon dengan cara yang tegas namun arif bijaksana dengan mengeluarkan Perintah Harian kepada segenap kader-kader PDIP di seluruh Indonesia, baik pada level pengurus partai mulai dari DPP hingga pengurus Anak Ranting, kader partai yang duduk di DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota seluruh Indonesia maupun yang menjadi kepala dan wakil kepala daerah di seluruh Indonesia hingga jajaran Eksekutif tingkat pusat untuk senantiasa mawas diri dan tidak terpancing terhadap berbagai upaya provokasi dan adu domba serta menjaga persatuan bangsa Indonesia.

“Ibu Mega telah mengingatkan segenap kader PDI Perjuangan untuk memegang teguh Pancasila sebagai suluh perjuangan dalam menghadapi setiap ancaman dan masalah kebangsaan yang muncul,” ujar Basarah.

Dan sebagai konsekuensi negara hukum yang dalam Pembukaan UUD NRI 1945, negara telah berjanji untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan jutaan keluarga besar PDI Perjuangan juga adalah bagian dari segenap bangsa Indonesia yang dimaksudkan Pembukaan UUD NRI 1945 tersebut.

“Maka kami meminta perlindungan hukum atas tindakan kekerasan dan berbagai fitnah yang telah dilakukan oleh oknum-oknum yang telah membakar bendera partai kami serta memfitnah dan merugikan nama baik Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Basarah.

Atas dasar pertimbangan itulah, serta untuk memberikan pendidikan politik dan cara berdemokrasi berdasar atas hukum yang baik dan berkeadaban, kata Basarah, maka dengan sadar namun juga dengan sangat terpaksa PDIP menempuh langkah hukum dan melaporkan kepada aparat penegak hukum atas berbagai aksi kekerasan dan fitnah yang dilakukan oleh oknum-oknum yang telah mencederai semangat demokrasi kita.

Namun demikian tambah dia, sebagai bangsa yang menganut paham kekeluargaan , PDI P akan membuka pintu maaf apabila oknum-oknum yang telah membakar bendera partai kami dan memfitnah Ketua Umum PDI Perjuangan punya niat baik untuk mengakui kekeliruannya dan kesalahannya. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *