Nekat Ke Gunung Sumbing Saat Pandemi, Doni Tata CS Dituntut Minta Maaf ke Publik

by
Donny Tata CS Nekat Ke Gunung Sumbing Saat Larangan Pademi Covid, Perhutani Tuntut Minta Maaf

BERITABUNA.CO, WONOSOBO – Aksi trabas oleh kelompok pebalap Doni Tata CS di Gunung Sumbing, Wonosobo jadi perbincangan banyak pihak terkhusus perhatian dari pihak Perusahaan Umum (Perum) Perhutani.

Bahwa Gunung Sumbing telah ditutup sejak bulan Maret lalu efek pandemi covid-19. Maka dari itu segala aktivitas dilarang di sana.

Perum Perhutani melalui akun resmi menegaskan bahwa pihaknya tak membuka jalur kendaraan dan melarang seluruh kegiatan berkendara di Gunung Sumbing tanpa terkecuali.

“KPH Kedu Utara juga tidak pernah bekerja sama dengan pengelola atau pihak-pihak lain untuk membuka jalur kendaraan pada kawasan hutan lindung, termasuk Gunung Sumbing,” melansir bunyi pernyataan Perhutani di akun Instagram beberapa hari lalu.

Untuk kedepan, Perum Perhutani akan meningkatkan koordinasi dengan perangkat desa untuk berperan aktif memberikan pengertian dan teguran bahwa hutan lindung tidak dapat digunakan sebagai area trabas kendaraan bermotor roda 2.

“Kedepan kami akan meningkatkan koordinasi dengan desa-desa yang sering dilalui oleh kegiatan tersebut untuk bersama-sama memberikan pengertian bahwa hutan lindung tidak dapat digunakan sebagai area kendaraan bermotor, menggiatkan patroli pada batas kawasan,” jelas Akun tersebut lagi.

Oleh karena itu, Perum Perhutani meminta pebalap Doni Tata untuk meminta maaf secara terbuka di hadapan publik melalui media masa dan Media Sosial.

“Doni Tata CS harus minta maaf ke publik, agar mengingatkan peminat trabas yang lain untuk tidak nekat melanggar aturan di tempat pendakian tak hanya di Gunung Sumbing saja,” tutur forum komunitas masyarakat peduli dan pecinta alam, Jumat (26/6/2020).

Untuk diketahui, pebalap Doni Tata CS nekat menaiki gunung Sumbing dengan kendaraan roda dua jenis motor cross menuai kritik tajam dari netizen.

Selain Doni Tata ada juga crosser cantik yang juga sudah melintang di dunia balap Tanah Air, Monita Permata Wijaya. Alhasil, foto-foto yang mereka unggah di akun Instagram pun kena hujatan.

“Bahwa sampai saat ini status gunung sumbing resmi masih tutup untuk aktivitas diluar konservasi dan pemantauan pengelola atas se ijin perum perhutani kph kedu Utara. Bahwa aktifitas trabas dilarang di gunung sumbing – hutan lindung sumbing,” tulis akun sindorosumbingmountain.

“Bahwa perum perhutani kph kedu Utara tidak pernah bekerjasama untuk pengelolaan wisata dengan membuka jalur kendaraan ke gunung sumbing,” lanjut keterangan tersebut.

Hingga akhirnya, keduanya pun memutuskan untuk menggembok atau mem-private akunnya. Seperti yang dilihat oleh 100KPJ pada Senin 22 Juni 2020 dari akun Instagram symphony_sumbing, foto-foto Doni Tata dan Monita pun kian viral.(CS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *