Polisi dan Model Pemolisian dalam Masyarakat Majemuk Indonesia

by
Brigjen Pol. CDL

KEJADIAN di Minneapolis dg kematian George Floyd memicu kemarahan publik dan kerusuhan di Minneapolis, dan merambah ke berbagai bagian di Amerika Serikat. Kejadian di ?Minneapolis bisa jd hanya trigernya atau ledakan pd puncak gunung es, bisa jd masalah masalah di bawah gunung es sdh bertumpuk dan tinggal menunggu triger untuk meledak. Apalagi ada kepentingan politik kepentingan bisnis maka para aktor intelektual tinggal memainkannya.

Apa yg terjadi di Minneapolis dpt terjadi di Indonesia?

Bisa saja dan sangat mungkin melihat masayarakat indonesia yg majemuk yg sarat dg potensi konflik dg issue primordial.

Di dalam masyarakat majemuk indonesia primordialisme sangat kental dan banyak potensi konflik terjadi. Primordialisme sangat rawan dan mudah digunakan untuk memicu amuk massa.

Dg issue primordial dijadikan labeling yg nerkembang mjd kebencian apabila trs menerus tdk ditangani dg baik dan benar maka akan meledak dan mendapatkan legitimasi dan solidaritas sekaligus. Konflik sosial yg dilandasi primordial biasanya digunakan sbg tunggangan kepentingan2 kelompok tertentu.

Konflik sosial di dlm masy majemuk indonesia scr umum dpt dipicu krn adanya perebutan sumber daya, perebutan pendistribusian sumber daya atau krn harga diri. Tatkala pd proses2 nya dikuasai dg cara2 yg tdk fair maka premanisme atau mafia2 dr yg pragmatis sd di dalam birokrasi akan trs bergulir.

Dampaknya kekecewaan mulai menjadi endapan perlawanan walau dlm tataran gerundelan tatkala trs menerus tdk terselesaikan dg baik maka masalah2 yg mengendap di bawah puncak gunung es semakin membengkak. Dari berbagai issue tdk fair, kkn, prinordialisme menjadi label dan kebencian maka ini mjd bom waktu menunggu meledaknya saja.

Polisi dan pemolisiannya tatkala hanyut dan dilabel buruk serta kurang dipercaya dianggap mjd bagian yg dilabelkan maka akan masuk dlm bagian yg dibenci. Cepat atau lambat akan mjd sasaran tinggal menunggu tigernya sj untuk diledakkan.

Polisi di dalam masyarakat yg majemuk pola pemolisiannya dibangun scr bottom up dg mendasarkan pd corak masyarakat dan kebudayaannya.

Masyarakat perkotaan akan berbeda dg masyarakat pedesaan. Masyarakat sekitar hutan berbeda masyarakat di wilayah pantai atau masyarakat petani. Issue yg berkembang dan kebutuhan akan rasa aman ini berbeda satu dg lainnya bahkan ada variasi2 yg sangat signifikan.

Kepolisian negara republik indonesia sbg kepolisian nasional dalam menjalankan pemolisian pd prinsip yg mendasar dan berlaku umum bisa sama. Namun scr pragmatis implementasinya bs berbeda satu sama lainnya yg disesuaikan dg corak masyarakat dan kebudayaannya.

Model pemolisian tsb dpt mengadopsi model community policing atau polmas dlm penyelenggaraan tugas Polri. Community policing atau polmas dipahami bahwa pemolisian pd tingkat komunity (RT atau RW atau kelurahan) jg untuk kelompok2 kepentingan (community of interest).

Prinsip2 yg mendasar community policing adalah :

1. Polisi keberadaannya diterima dan mendapatkan dukungan dr warga yg dilayaninya.

2. Adanya kemitraan dan komunikasi dr hati ke hati dan ada persahabatan yg erat antara masyarakat dg polisi.

3. Mampu menjembatani bila terjadi konflikdan dipercaya mampu menyelesaikannya.

4. Mampu memahami kebutuhan keamanan warga yg dilayaninya.

5. Mampu mendapatkan informasi2 atas hal2 yg kontra produktif dan berpotensi terjadinya konflik. Informasi tsb dpt scr non formal maupun scr formal dlm bentuk laporan atau aduan.

6. Mampu bertindak proaktif dan menyelesaikan konflik dan menangani potensi2 konflik.

7. Pola pemolisiannya lebh mengutamakan pencegahan.

8. Mampu memberikan jaminan keamanan dan rasa aman di wilayah yg dilayaninya.

9. Adanya quick respone system di mana ada back up system dr back office dan dg siatem2 aplikasi yg berbasis pd AI dan IoT

Sistem2 pragmatis di ranah terdepan ada back up system scr virtual shg ada sistem call and command centre. Crisis centre untuk menangani masalah2 emerjensi maupun kontijensi scr prima (cepat tepat akurat transparan akuntabel informatif dan mudah diakses).

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *