Oleh : KBP DR. Andry Wibowo SIK, MH, MSi.
TIDAK pernah terlintas dalam pikiran siapapun Corona akan merubah segalanya. Dunia seakan berhenti, relasi sosial dibatasi, manusia terperangkap dalam semangat kehidupan yang natural. Dengan mimpi dan harapan sama, “aku ingin hidup 1000 tahun lagi.”
Sungguh Corona telah menyadarkan kita, tidak satupun kelompok bangsa yang Sungguh kuat dan adi kuasa. Semuanya lemah. Negerinya luluh lantak menghadapi Corona yang mewabah. Bangsa Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Autralia. Semua nampak sedih dan murung, kehilangan wajah kuatnya.
Kematian tidak lagi memilih kelas sosial dan identitas. Tidak ada lagi kesombongan, “akulah umat terbaik di dunia.” Atau pekik keangkuhan, ras bangsaku diatas segalanya. Kaya dan miskin bernasib sama. Begitu juga bagi yang beragama dan tidak. Dihantui rasa takut datangnya kematian dan kehidupan dunia berakhir.
Corona, sungguh kuasamu atas dunia hari Ini. Apakah engkau tentara Tuhan yang mengirim pesan kepada kita semua, untuk mengembalikan sifat kemanusiaan ? Apakah kau musuh manusia yang membangkitkan kembali solidaritas universal yang telah tercerai berai karena syahwat penguasaan dunia ?
Dunia fana yang membuat kami saling berperang atas nama ambisi kekuasaan ekonomi juga politik. Tetapi aku yakin Corona bukanlah tentara Tuhan dan musuh manusia. Kau entitas kehidupan, yang sedang menunjukkan dirimu, untuk mengingatkan manusia.
Sebagai koreksi atas apa yang dilakukannya selama ini. Ternyata manusia dengan seluruh agama dan pengetahuannya, takut akan kematian. Meskipun kematian itu adalah ujung dari sejarah, akhir sebuah cerita kehidupan.
Oh Corona, kau sadarkan kami semua arti tak berdaya dan putus asa. Sesungguhnya, diatas segalanya, kematian itu sendiri yang kami takutkan. Karena kami masih ingin hidup 1000 tahun lagi.
Segeralah pergi Corona. Biarkan kami tata kembali kehidupan yang lebih manusiawi. Dunia saling berbagi dan saling mengisi untuk masa depan bumi 1000 tahun lagi. ***