Penampakan Kepala Manusia Bermahkota di Patapaan Eyang Suryajaya Batulawang

by
Penampakan kepala manusia, Senjata Trisula dan seberkas sinar merah di makom Eyang Suryajaya, Desa Batulawang, Cipanas-Cianjur.

SEBUAH bukit yang dirimbuni pepohonan keras dihamparan perkebunan Teh milik HGU swasta, terdapat makom/patilasan Eyang Suryajaya. Di lokasi pemakaman inilah beberapa saksi mata sering kali melihat penampakan kepala manusia.

Untuk diketahui, secara administratif, lokasi makom itu terletak di Kp. Patapaan-Sindanglaka,Desa Batulawang-Cipanas, Kabupaten Cianjur. Yang tak jauh dari jalan Jalur Puncakdua.

Menurut sejumlah warga disana, konon obyek itu merupakan patilasan tempat bertapanya Eyang Suryajaya. Salah seorang murid Sunan Gunungjati, beserta pengawalnya ditugaskan ke Pakuan sekaligus syiar Islam.

Bukit tersebut merupakan tempat singgah Suryajaya yang dijadikan peristirahatan, sekaligus tempat pertemuan utusan dari Cirebon. Di tempat itulah Suryajaya melakukan tafakur yang dijaga oleh anak buahnya.

Menurut Sopyan, dari dongeng orangtua dulu, ketika di wilayah Sindanglaka masih sedikit pemukiman dan dalam suasana diselimuti kabut. Secara tak kasat mata, ada warga yang melihat rombongan berkuda dengan berpakaian serba putih, mampir ke wilayah yang kini disebut kampung Sindanglaka.

“Rombongan misteri berkuda itu menuju bukit lalu menghilang,” ujarnya

Di waktu berbeda, ada beberapa pekerja perkebunan teh saat melintas bukit itu, melihat sosok kakek misterius tengah bertafakur digundukan batu di bawah pepohonan besar di tengah bukit itu.

Katanya, kakek misterius itu datang dalam mimpi pada seseorang diantara pekerja perkebunan tadi. Akhirnya gundukan batu yang berada di tengah bukit dirapihkan.

“Pada akhirnya, bukit itu disebut Pasir Patapaan dan terabadikan pada nama pemukiman yang disebut kampung Patapaan, juga Sindanglaka.” ujar Sofyan.

Dikatakan Sopyan, obyek keramat Pasir Patapaan sering kali dikunjungi peziarah dari luar daerah. Namun, ziarah ke tempat itu jika berniat negatif, misal minta nomor togel, penghuni gaibnya sering kali berulah jahil.

“Dulu ada yang ziarah ketempat itu dengan niat minta nomor togel (ngimpo). Yang ada, malah diserang sekawanan lebah. Sesampainya di jalan aspal, lebah-lebah pun hilang entah kemana,” ujar Sopyan mengutif pengalaman peziarah.

“Sayangnya, tempat itu tidak dikelola menjadi tujuan wisata religi, sehingga pengunjung kesulitan untuk Parkir kendaraan,” katanya lagi.

Sementara, Pecinta alam dan pegiat budaya Sunda, Ali Fajri Ketua Umum Tim Sabaleuweung Paksi belum lama ini menelusuri sekaligus tirakat di makom Eyang Suryajaya.

Menurut Ali Fajri, saat tirakat melihat penampakan berupa senjata Trisula, Cahaya merah mirif merah delima dan sesosok manusia bermahkota. Saat dijepret kamera lalu disambangi, benda itu langsung hilang.

“Hasil foto, terihat kepala manusia bermahkota, trisula dan seberkas cahaya diujung atasnya berwarna merah”pungkasnya (Yan Sulivantara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *