KAWASAN Cipanas dan sekitarnya belakangan diliputi cuaca mendung. Gunung Gede-Pangrango yang menjulang tinggi pun tak terlihat karena diselimuti kabut tebal.
Diantara Kabut yang terhempas dari Gunung Gede-Pangrango, ada yang terbendung gugusan Gunung Kasur. Terutama oleh bukit-bukit yang disebut warga setempat Gunung Genteng, Gunung Saanggaak dan Gunung Gedogan.
Ketiga gunung itu saling menyambung dan memanjang ke selatan sekaligus menghadap ke Gunung Gede hingga menyebabkan suasana alam disekitar terasa lebih dingin dari biasanya.
Gunung Saanggaak-Gedogan yang masuk wilayah desa Gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur di lerengnya terkandung rimbunan tumbuhan, pepohonan besar, dan terkadang muncul hewan primata.
Namun, dibalik hijaunya, gunung itu menyimpan misteri. Konon, hutan di lereng kedua gunung tersebut bersemayammya makhluk gaib dengan wujud berupa kera warna kelabu sebesar anak remaja.
Penampakan makhluk misterius itu, sempat dikisahkan salah seorang warga sekitar yang tak jauh dari gunung, sebut saja Yahya (50), mengaku secara kebetulan sempat melihatnya beberapa waktu lalu.
“Ketika saya menebang bambu di lereng Gunung Gedogan, perasaan ada yang mengawasi. Ketika menengok, terlihat makhluk mirip kera berwarna ‘hauk’ (kelabu) melesat ke semak-semak,” kenangnya.
Dari kejadian magis yang dialaminya, sempat pula ia tanyakan kepada orangtua di sekitar kampung. Disebutkan bahwa makhluk misterius itu ‘raja siluman kera ‘ penghuni gaib di Gunung Gedogan.
“Munculnya sewak-waktu. Makhluk itu tidak mengganggu hanya mengenalkan keberadaannya memang ada,” katanya.
Ketika www.beritabuana.co menelisiknya. Di bawah rimbunan pepohonan besar, secara tiba-tiba datang sekilat hembusan angin lalu terlihat penampakan makhluk seperti kera berbulu putih, dari jarak sekitar 15 meter.
Namun, saat dijepret kamera HP, makhluk itu melesat hilang dan tidak nampak pada gambar. Ketika beberapa kali melakukan swafoto.
Al hasil pada gambar terlihat di atas dahan pohon sengon, makhluk itu menampakkan diri seperti mengawasi. WaAllahu Alam. (Yan Sulivantara)
