Kritikan Pedas Cikini Studi ke Kepala BPIP, Mundur Saja Daripada Puasa Bicara Selama Setahun

by
Direktur Eksekutif Cikini Studi, Teddy Mihelde Yamin.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Direktur Eksekutif Cikini Studi, Teddy Mihelde Yamin mengkritik pedas keputusan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi untuk ‘puasa bicara’ selama satu tahun. Kata Teddy, kalau memang tidak mampu, sebaiknya yang bersangkutan mundur saja.

“Sebagai pejabat publik, dia bertanggungjawab kepada tugasnya membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila,” kata Teddy dihubungi wartawan, Senin (2/3/2020).

Menurut dia, justru Yudian harus lebih sering berbicara di depan publik, tentang wawasan ideologi Pancasila yang tidak kontradiktif dengan ajaran agama manapun.

“Dia itu pejabat publik yang memiliki tanggung jawab menyampaikan hasil kinerjanya dan harus terus menyuarakan hal tersebut. Menurut saya, itu (keputusan Yudian) tidak bijak,” ujarnya.

Sebagai pejabat publik, lanjut penilti dari Cikini Studi itu, Yudian harus bertanggungjawab kepada tugas-tugasnya yang telah diamanatkan Presiden.

“Bukannya puasa bicara. Apalagi, kalau tujuan puasa bicara sebagai bentuk instrospeksi diri atas perkataan kontroversial yang pernah diucapkannya selama ini, maka hal tersebut terlalu berlebihan,” sindirnya.

Mestinya, masih menurut Teddy, sebagai kepala BPIP, Yudian perlu mempunyai kemampuan, kedewasaan komunikasi di ruang publik. Karena itu, dia menyarankan agar Yudian harus lebih banyak belajar tentang tata cara berkomunikasi di ruang publik.

“Yudian perlu belajar banyak tentang ilmu komunikasi di ruang publik, agar tidak terjadi keseleo lidah dalam menyampaikan gagasan di kemudian hari. Ini penting bagi seorang pejabat Negara,” pungkasnya.

Sebelumnya Kepala BPIP Yudian Wahyudi, memutuskan untuk ‘puasa bicara’ selama setahun guna menghindari kesalahan saat berbicara di depan publik. Dia mengatakan ingin belajar dan mengamati-amati dulu persoalan yang akan diucapkannya.

“Nanti rencananya kalau ada gini (wawancara) harus pakai draft agar saya tidak kepleset-lah. Ini demi kebaikan republik,” kata Yudian kepada awak media, beberapa waktu lalu. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *