Arafah Tempat Wukuf dan Ampunan

by
Jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. (Istimewa)

WUKUF merupakan rukun puncak haji yang berlangsung di Arafah. Jemaah haji Indonesia harus dapat mengendalikan diri karena saat berada di Arafah tidak boleh melakukan apa pun yang dapat merusak ibadahnya, seperti membunuh semut, nyamuk, lalat dan memetik daun maupun rumput.

Jadi, semua yang terkait dengan perilaku (tindakan) selama di Arafah harus dijaga supaya ibadahnya sempurna. Pasalnya, jika melakukan tindakan yang dilarang maka jemaah akan kena dam.

Dalam proses ibadah haji, maka jemaah haji akan berkumpul di Arafah. Sebagaimana diriwayatkan, Arafah merupakan tempat untuk wukuf bagi para jemaah haji.

Nabi Muhammad SAW bersabda; “Haji adalah wukuf di Arafah.” Ini artinya pelaksanaan ritual wukuf memiliki makna penting dan tidak boleh ditinggalkan karena merupakan rukun yang dapat menentukan sah tidaknya haji.

Arafah juga disebutkan sebagai tempat nabi Adam meminta ampun karena telah melakukan pelanggaran atas larangan yang diperintahkan Allah yakni mendekati pohon terlarang. Di padang Arafah inilah Allah memberikan ampunan yang dimohonkan Nabiyullah Adam Alaihi Salam.

Mengambil pijakan pada riwayat tersebut, kini jemaah haji menyongsong waktu yang akan mengantarnya berkumpul di Arafah. Untuk itu, tekadkan pada hati jemaah haji karena mengingat langkah kaki ini dalam menapaki hidupnya tidak selalu membuahkan pahala.

Sebaliknya, kaki ini lebih banyak menghantarkan pada arah dosa. Begitu pun mata yang tajam, lebih banyak menangkap kemaksiatan. Demikian halnya telinga yang lebih banyak mendengar bisikan-bisikan yang menyesatkan dan mulut lebih banyak menaburkan kata-kata dusta bukan dzikir yang menjernihkan jiwa.

Semua itu harus diakui dan dibuka secara nyata mengingat wukuf adalah sebagai sarana dalam menciptakan keheningan jiwa dan raga. Kemudian, bayangkan dalam pikiran atas segala  dosa yang dapat menghambat dalam upaya melakukan pertemuan antara manusia dengan Sang Khalik yang selalu didamba.

Lewat Wukuf juga, tanggalkan rasa takut dan ego. Jika cinta kepada Allah maka katakan sejujurnya dan mintalah ampun dengan sungguh-sungguh karena telah melanggar atas segala perikatan yang baik agar mahabbatullah tetap terjaga.

Jemaah haji setelah melakukan koreksi diri saat melakukan ritual Wukuf di Arafah, langkahnya akan menuju Muzdalifah. Setelah itu ke Mina dan sampai di Jamarat untuk melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah.

Pelaksanaan lempar jumrah dilakukan setelah jemaah haji menetap 2 – 3 hari di Mina. Untuk lempar jumrah dilakukan pada hari tasyrik yakni tanggal 11,12, 13.

Selesai lempar jumrah, jemaah haji melakukan tahalul awal. Setelah itu, jemaah haji akan menutup rangkaian ibadahnya dengan Thawaf Ifadlah dan Sa’i di Masjidil Haram dilanjutkan Tahallul Tsaani (kedua). Semoga menjadi haji mabrur dan mabrurah. (Syaifullah Hadmar/Wartawan Beritabuana.CO)