Donald Trump Perintahkan Buka Kembali Kasus Konspirasi Tewasnya Presiden AS JFK

by
Presiden Amerika Serikat (AS), John F. Kennedy. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, WASHINGTON DC – Kasus pembunuhan Presiden Amerika Serikat (AS), John F. Kennedy (JFK), dibuka kembali. Semua dokumen-dokumen rahasia diperintahkan dibuka.

Pemberi perintah buka kasus penembakan itu adalah Presiden Donald Trump. Peristiwa pembunuhan JFK tersebut telah memicu aneka teori konspirasi setelah 60 tahun berlalu.

“Yang (kasus) gede itu ya? Orang-orang sudah menunggu lama bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun,” kata Trump kepada wartawan seraya meneken perintah di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, dilansir AFP, Jumat (24/1/2025).

Perintah yang diteken Trump meliputi penerbitan yang “penuh dan lengkap” dari dokumen-dokumen soal JFK, tanpa penyuntingan yang dia setujui pada 2017 lalu ketika dia pernah menerbitkan sebagian besar dokumen-dokumen itu ke publik.

“Merupakan kepentingan nasional untuk pada akhirnya merilis semua catatan berkaitan dengan pembunuhan-pembunuhan itu tanpa penundaan,” perintah Trump. Ini juga merupakan janji Trump yang dia ucapkan pada Senin (20/1/2025) lalu.

Trump meneken perintah pembukaan dokumen rahasia negara mengenai kasus besar dari dekade 1960-an itu. Dokumen yang hendak dibuka termasuk pembunuhan terhadap adik JFK yakni Robert F Kennedy, serta pembunuhan terhadap aktivis hak-hak sipil Martin Luther King Jr.

“Semuanya akan diungkap,” kata Trump.

Setelah menandatangani perintah itu, Trump memberikan pena yang digunakannya ke ajudannya dan mengatakan, “Kasih yang itu ke RFK Jr.” Nama yang Trump sebut adalah keponakan dari JFK dan anak dari RFK, sekaligus kandidat sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Kantor Arsip Nasional AS telah merilis puluhan ribu catatan dalam beberapa tahun terakhir yang terkait dengan pembunuhan presiden Kennedy pada 22 November 1963, tetapi menahan ribuan catatan dengan alasan masalah keamanan nasional.

Pada saat rilis skala besar terakhir, pada Desember 2022, dikatakan bahwa 97 persen catatan Kennedy — yang totalnya lima juta halaman — kini telah dipublikasikan.

Komisi Warren yang menyelidiki penembakan presiden berusia 46 tahun yang karismatik itu menetapkan bahwa penembakan itu dilakukan oleh seorang mantan penembak jitu Marinir, Lee Harvey Oswald, yang bertindak sendiri. (Kds)