UEA Investasi 1 Juta Unit Rumah, Dukung Program 3 Juta Rumah Indonesia

by
Wamen PKP RI, Fahri Hamzah bersama Dubes UEA untuk Indonesia, Abdullah Salem Al Dhaheri di Kantor Kedubes UEA, Jakarta. (Foto: Humas Kementerian PKP)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Fahri Hamzah, bertemu dengan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA), Abdulla Salem Al-Dhaheri, di kantor Kedutaan UEA pada Selasa (20/1/2025). Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk mendukung investasi besar UEA dalam Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah.

Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/1/2025), Fahri menyebut pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut kerja sama dalam pembangunan rumah rakyat. Program ini menjadi wujud kolaborasi global untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia.

UEA direncanakan akan membangun 1 juta unit rumah sebagai kontribusi mereka dalam program ini. Fahri menegaskan pentingnya mendatangkan lebih banyak investor asing untuk menyukseskan target pembangunan, mengingat keterbatasan anggaran pemerintah melalui APBN.

“Inovasi pembiayaan menjadi kunci utama untuk merealisasikan program ini,” ujar Fahri. Ia juga mengungkapkan bahwa nota kesepahaman (MoU) dengan UEA akan ditandatangani pada 31 Januari 2025 di Istana Merdeka, disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Selain UEA, sejumlah negara lain juga telah berpartisipasi dalam Program 3 Juta Rumah. Singapura berencana membangun 100 ribu unit, Turki 50 ribu unit, dan Qatar 1 juta unit melalui sektor swasta. Hingga kini, total investasi mencapai lebih dari 7 juta unit hunian.

Lahan Strategis untuk Pembangunan

Program ini juga memanfaatkan sejumlah lahan strategis untuk pembangunan perumahan. Beberapa di antaranya adalah 24 hektare di Kalibata, Jakarta Selatan, yang sebelumnya merupakan kompleks perumahan DPR RI, 41 hektare lahan milik Kementerian Pertahanan RI, serta 30 hektare di Kemayoran, Jakarta Pusat, milik Kementerian Sekretariat Negara RI.

Fahri berharap langkah kolaboratif ini mampu memenuhi kebutuhan hunian rakyat sekaligus memperkuat pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

“Kerja sama ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan perumahan, tetapi juga mempererat hubungan bilateral dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” tutup Fahri. (Ery)

No More Posts Available.

No more pages to load.