Matamira Kale: IPM Mempresentasikan Kemajuan Pembangunan Manusia

by
BPS Provinsi NTT saat gelar jumpa pers bersama Pemkot Kupang. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mempresentasikan kemajuan pembangunan manusia, dilihat dari dua aspek yakni status dan percepatan perubahan.

Demikian Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Bangngu Kale saat jumpa pers di aula kantor BPS NTT, Senin (2/12/2024).

“Status IPM ini menggambarkan pencapaian pembangunan manusia dalam satu periode. Semakin tinggi status IPM, menunjukan Pembangunan manusia lebih baik,” jelas Matamira Kale.

Sementara itu, tambah Matamira Kale, kalau disebut percepatan perubahan IPM, menggambarkan perubahan capaian pembangunan manusia dibandingkan waktu sebelumnya.

“Untuk tahun 2024 ini, IPM Provinsi NTT sebesar 69,14. Angka ini tumbuh sedikit lebih rendah dari tahun 2023. Dimana tahun 2023 tumbuh 1,14 persen, sedangkan tahun 2024 tumbuh 1,08 persen,” urai dia.

Namun pertumbuhan ini, aku Matamira Kale, masih lebih tinggi kalau di bandingkan rata-rata pertumbuhan dari 2021 ke 2023, tumbuhnya 0,73 persen.

“IPM ini dibentuk dari tiga dimensi pengusung, yakni Dimensi Kesehatan dengan indikator umur harapan hidup. Lalu dimensi pendidikan yang diukur dua indikator yakni rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah, dan Dimensi Standar Hidup Layak, indikatornya diukur dari pengeluaran riil per kapita,” ujar dia.

Secara rinci Matamira Kale menguraikan, untuk harapan hidup NTT mencapai 71,83 tahun, artinya ketika seorang lahir rata-rata akan mencapai usia 71,83 tahun. Kemudian harapan lama sekolah 13,23 tahun, dan rata-rata lama sekolah 8,02 tahun. Sedangkan pengeluaran riil per kapita NTT sebesar Rp 8.534.000

“Perkembangan pembentuk IPM periode 2020-2024, kita lihat semua meningkat, baik untuk harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah maupun pengeluaran riil per kapita,” aku Matamira Kale.

Dijelaskan, untuk harapan hidup tahun 2020 sebesar 70,88 tahun sedangkan tahun 2024 menjadi 71,83 tahun. Untuk harapan lama sekolah tahun 2020 mencapai 13,18 tahun, sedangkan tahun 2024 sebesar 13,23 tahun, dan rata-rata lama sekolah pada tahun 2020 sekitar 7,63 tahun sedangkan di tahun 2024 meningkat menjadi 8,02 tahun.
“Sedangkan pengeluaran riil per kapita tahun 2020 sebesar Rp 7.598.000 dan tahun 2024 mencapai sebesar Rp 8.534.000,” tambah Matamira Kale.

Pada kesempatan tersebut, Matamira Kale menyebutka IPM terendah masih ditempati Kabupaten Sabu Raijua yakni 62,06, namun sejak tahun 2023 sudah keluar dari kategori rendah dan masuk ke sedang.

“Dan ada tiga kabupaten yaitu Ende, Ngada dan Sumba Timur masuk IPM kategori tinggi, dan yang teratas ditempati Kota Kupang dengan IPM 83,21 masuk kategori sangat tinggi,” pungkasnya. (iir)