Pilkada Serentak, PKB: Jangan Pilih Pemimpin Karena Uang

by
Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) menghimbau masyarakat agar tidak memilih pemimpin karena iming-iming uang. Masa tenang seperti sekarang ini atau menjelang pencoblosan disebut rentan terjadi transaksi jual beli suara yang biasa disebut “serangan fajar”.

Seperti diketahui, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak akan diadakan besok hari Rabu, 27 November 2024. Ada sebanyak 545 daerah dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota akan melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota. Ini adalah hari ketiga di masa tenang setelah diadakan masa kampanye beberapa minggu.

Di sisi lain , para calon kepala daerah juga diingatkan untuk tidak ‘bermain api’ dengan melakukan politik transaksional karena hal itu merupakan bentuk pelanggaran hukum.

”Saya yakin pemilih kian cerdas untuk memilih pemimpin yang berkomitmen dan berkualitas,” ujar Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid, di Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Sosok yang akrab disapa Gus Jazil itu meminta masyarakat harus berani menolak jika ada tawaran uang (money politics) untuk memilih calon tertentu.

“Saya minta juga aparat penegak hukum, Polri, Bawaslu tegas untuk memberantas praktik politik uang,” tuturnya.

Menurut Gus Jazil, sudah ada aturan perundang-undangan yang memberikan sanksi jika ada pemilih yang menerima politik uang.

Berdasarkan Pasal 187A ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, pemberi dan penerima politik uang dapat dijerat dengan sanksi pidana tiga tahun hingga enam tahun serta denda Rp200 juta hingga Rp1 miliar.

”Jauhi politik uang karena itu yang merusak demokrasi kita. Jangan karena iming-iming selembar uang Rp50.000, kita salah pilih pemimpin untuk lima tahun,” pungkas Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI ini. (Asim)