BERITABUANA.CO, KUPANG – Paket Sahabat dinilai tidak memahami pertanyaan yang diajukan Paket Jeriko-Adinda, terkait Ekosistem Digital Smart City
Hal ini terbukti saat menjawab pertanyaan yang diajukan Calon Wakil Walikota Kupang, Adinda Lusia Lebu Raya dalam acara debat publik kedua, di Hotel Kristal Kupang, Sabtu (2/11/2024) malam.
Dalam segmen kelima debat publik tersebut, pasangan Jeriko-Adinda mendapat giliran melempar pertanyaan kepada pasangan Jonas-Alo. Pertanyaan pun disampaikan oleh calon Wakil Wali Kota, Adinda Lusia Lebu Raya.
“Untuk menjalankan Smart City kita butuh ekosistem digital yang menjadi fondasi utama. Bagaimana strategi paslon nomor dua untuk penguatan ekosistem digital, yang selama ini sudah dibangun oleh Jeriko,” tanya Lusia Adinda.
Menjawab itu, Jonas menjelaskan akan lakukan persiapan Sumber Daya Manusia, perangkat lunak dan perangkat keras, karena dua hal itu sangat penting.
“Kalau kita ada perangkat lunak, ada perangkat keras, tapi sumberdaya aparatur pemerintah kota tidak siap akan percuma, karena ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” kata Jonas Salean.
Ia juga menambahkan, berbicara soal Smart City yaitu mengelola pemerintahan dengan teknologi, mempercepat pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan warga Kota Kupang. Oleh karena itu, dibutuhkan aparatur yang handal.
“Dalam birokrasi khususnya penempatan pejabat berdasarkan merit system, sesuai kompetensi, pangkat, jabatan dan daftar urutan kepangkatan,” tegas dia.
Jonas Salean juga mengatakan, saat ini Indonesia sudah terbantu dengan government technology yang dicanangkan Kementerian PANRB.
“Karena itu, sistemnya saja. Connect ke pusat selesai. Tentunya perangkat lunak dan perangkat keras kita persiapkan,” ujarnya.
Menanggapi itu, Jeriko mengatakan jawaban Jonas belum menyentuh substansi pertanyaan. Pasalnya, tidak menjelaskan soal infrastruktur dan suprastruktur, yang menjadi bagian penting dari ekosistem digital yang telah dibangun.
“Jadi ekosistem digital faktor utamanya ada tiga, yaitu infrastruktur, suprastruktur dan SDM. Ini yang menjadi dasar untuk kita buat Smart City, yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Living, Smart Economy, Smart Society, Smart Environment. Itulah yang kita minta dijelaskan,” kata Jeriko.
Dalam respon baliknya, Jonas Salean lebih menegaskan bahwa lebih memprioritaskan SDM.
“Jadi kita dahulukan dulu persiapan SDM-nya baru infrastruktur kita ikut. Gampang kalau bangun gedung dengan perangkat lunak tinggal kalau ada uang selesai. Kita bicara ini uang,” kata Jonas.
Terkait hal ini, Lusia Adinda Lebu Raya dalam jumpa pers usai debat mengatakan, substansi dari pertanyaan terkait ekosistem digital yang sudah dibangun oleh Jeriko saat menjabat Wali Kota Kupang periode 2017-2022 lalu. Pasalnya, saat itu Kota Kupang terpilih menjadi salah satu kota di Indonesia yang menerapkan Smart City.
“Bagi kami penguatan ekosistem digital dan juga implementasi Smart City, harus bermuara pada sistem yang terintegrasi dan pelayanan yang inklusif,” jelas Adinda.
Diakuinya, hal ini bukan sekadar bicara, tapi Jeriko sudah berbuat untuk Kota Kupang. Oleh karena itu, terkait birokrasi, penempatan pejabat, pembayaran tunjangan dan sebagainya tidak ada hubungannya dengan substansi pertanyaan.. (iir)