BPJS Kesehatan Terus Lakukan Pengembangan Layanan Digital

by
Layanan digital terus dikembangkan oleh BPJS Kesehatan, dalam memberikan pelayanan. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – BPJS Kesehatan terus melakukan pengembangan layanan digital, untuk menghadirkan akses pelayanan yang mudah kepada seluruh masyarakat.

“Digitalisasi pelayanan yang diterapkan, kini telah menjawab kebutuhan masyarakat di era perkembangan teknologi saat ini,” tegas Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan dalam siaran persnya, Kamis (7/3/2024).

Menurut Edwin Aristiawan, digitalisasi terhadap pelayanan, dapat memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan layanan kesehatan berkualitas bagi semua orang, sehingga Indonesia bisa mencapai Universal Health Coverage (UHC).

“Saat ini, implementasi Program JKN telah ditunjang dengan infrastruktur digital yang mumpuni. Inovasi berbasis digital, pengelolaan data sampel dan didukung dengan pengelolaan command center yang baik menjadi salah satu tonggak penting untuk penyelenggaraan Program JKN yang optimal,” ungkap dia.

Edwin Aristiawan menjelaskan, pengembangan kompetensi digital dalam memperkuat penyelenggaraan jaminan kesehatan juga sangat penting, termasuk penerapan teknologi baru seperti Artificial Intellegent (AI).

“Bukan hanya itu, tata kelola data kesehatan guna memastikan pengelolaan data yang aman, efisien, serta menumbuhkan kepercayaan dan integritas dalam perlindungan data pribadi dalam ekosistem layanan kesehatan,” tambah Edwin Aristiawan.

Diakui dia, hingga saat ini, jumlah pemanfaatan data sampel lebih dari Setiap harinya, ada 112 juta transaksi data yang berlangsung di dalam ekosistem Program JKN, atau 1.296 transaksi data per detik. Terdapat 397,8 miliar row data, yang meliputi data kepesertaan, pelayanan kesehatan, dan iuran.

“Dengan pengelolaan data yang sangat besar, tentu keamanan data yang dibutuhkan semakin tinggi. Untuk itu, telah diterapkan enam layer proteksi terhadap keamanan data, dimulai dari menentukan parameter keamanan, keamanan jaringan, keamanan endpoint, keamanan di elemen manusia, kemanan terhadap aplikasi hingga kemanan terhadap data yang dimiliki,” urai Edwin Aristiawan. (*/iir)