BPS Bongkar Penyebabnya Penyebab Harga Beras Masih Mahal Dipasaran

by
Stok beras di gudang Bulog. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Harga beras di masyarakat saat ini masih sangat mahal, meski pemerintahan Presiden Jokowi masih terus membagikan bantuan sosial (bansos) berupa beras.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyebut, mahalnya harga beras di pasaran akibat beberapa negara penghasil masih menahan ekspor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga, terjadi kelangsungan pasokan beras di pasar internasional.

“Harga beras yang tinggi karena memang pertama kembali lagi ini dipengaruhi oleh suplai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan demand (permintaan).  Karena beberapa negara menahan dari ekspor berasnya,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta,  Kamis (1/4/2042).

Selain itu, tren kenaikan harga beras juga terjadi akibat produksi yang lebih rendah dibandingkan sejumlah sentra wilayah. Ini disebabkan oleh faktor cuaca akibat El-Nino berkepanjangan.

Sementara di dalam negeri juga panen beras yang relatif lebih rendah dikarenakan faktor cuaca El Nino. Sebab itu, BPS memproyeksikan produksi beras untuk periode Januari – Februari 2024 masih lebih rendah dibandingkan permintaan.

Namun sayangnya, Amalia tidak menyebutkan data produksi beras untuk periode Januari – Februari 2024.

Dia hanya mengatakan, BPS memperkirakan bahwa produksi beras masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi atau terjadi defisit sesuai dengan angka yang BPS peroleh.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan, penyaluran bantuan bansos beras sebesar 10 kg untuk tiap keluarga penerima manfaat (KPM) akan terus dilanjutkan hingga Maret 2024.

Jokowi menyebut bahwa program bantuan bansos yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut bisa dilanjutkan hingga Juni 2024, namun dengan melihat kondisi APBN.
“Jadi Januari, Februari, Maret (bansos beras tetap lanjut). Nanti saya lihat lagi kalau APBN memungkinkan, April, Mei, Juni,” ujar Jokowi saat mengunjungi Gudang Bulog Gumilir di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024). (Ram/Kds)