BERITABUANA.CO, JAKARTA – Harga beras di masyarakat saat ini masih sangat mahal, meski pemerintahan Presiden Jokowi masih terus membagikan bantuan sosial (bansos) berupa beras.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyebut, mahalnya harga beras di pasaran akibat beberapa negara penghasil masih menahan ekspor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga, terjadi kelangsungan pasokan beras di pasar internasional.
Selain itu, tren kenaikan harga beras juga terjadi akibat produksi yang lebih rendah dibandingkan sejumlah sentra wilayah. Ini disebabkan oleh faktor cuaca akibat El-Nino berkepanjangan.
Sementara di dalam negeri juga panen beras yang relatif lebih rendah dikarenakan faktor cuaca El Nino. Sebab itu, BPS memproyeksikan produksi beras untuk periode Januari – Februari 2024 masih lebih rendah dibandingkan permintaan.
Namun sayangnya, Amalia tidak menyebutkan data produksi beras untuk periode Januari – Februari 2024.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan, penyaluran bantuan bansos beras sebesar 10 kg untuk tiap keluarga penerima manfaat (KPM) akan terus dilanjutkan hingga Maret 2024.