Anis Matta Berharap Pemerintah RI Tetap Konsisten Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

by
Remaja Palestina dalam melawan tentara Israel. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta meminta pemerintah secara serius memantau perkembangan perang Hamas melawan Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang di kedua belah pihak dalam konteks geopolitik. Sebab, cepat atau lambat akan berdampak pada Indonesia, sehingga perlu upaya untuk menyiapkan diri.

“Perang kawasan seperti ini diprediksi akan berpindah ke kawasan Indo Pasifik, setelah Eropa, Afrika dan Timur Tengah menjadi titik api. Jadi buat kita di Indonesia sekarang, perlu memantau terutama dalam konteks geopolitiknya,  bagaimana perang kawasan ini sedang terjadi di mana-mana. Cepat atau lambat akan ke kawasan kita,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (11/10/2023).

Menurut Anis Matta, masyarakat Indonesia sekarang perlu memiliki kesadaran mengenai geopolitik agar terhindar dari dampak lanjutan perang kawasan yang terjadi di beberapa negara di dunia saat ini

“Saya kira, hal ini akan berhubungan dengan Pilpres kita, Kita perlu pemimpin, presiden mendatang yang  memahami betul situasi geopolitik global. Itu sebabnya kita dukung Pak Prabowo Subianto,” tambahnya lagi.

Selain itu, Anis Matta berharap agar pemerintah tetap konsisten dalam mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina, karena sudah menjadi amanat konstitusi. Partai Gelora sendiri akan membantu memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina, apabila lolos ke Senayan di 2024.

“Palestina saat ini menjadi satu-satunya negara di dunia yang belum merdeka. Karena ini amanat konstitusi, sudah tentu kita harus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, walaupun semua negara di Eropa, Amerika dan PBB pasti melakukan pembenaran atas serangan balik Israel ke Palestina atas nama mempertahankan diri,” sebut dia lagi.

Namun, Anis Matta menilai serangan cepat Hamas ke Israel kali ini dengan kode Operasi Badai Al-Aqsa ini , berhasil mengejutkan dunia, tidak hanya Israel yang selama ini kerap memandang sebelah mata terhadap Palestina.

“Serangan cepat pihak Hamas kedalam wilayah Israel Sabtu pagi kemarin adalah salah satu eskalasi penting dalam konflik Palestina-Israel saat ini,” kata Anis Matta seraya menambahkan bahwa serangan tersebut juga membuktikan bahwa intelejen Israel lemah dan pertahanan canggih Iron Dome bisa ditembus dengan mudah oleh milisi Palestina, Hamas.

Kondisi ini, menurut Anis Matta, tentu saja mengindikasikan kelemahan intelijen Israel, kekuatan Hamas yang meningkat, dan ketegangan baru geopolitik kawasan. Hal itu bisa dilihat dari korbannya, di pihak Israel yang paling banyak tentara, sementara di Palestina warga sipil, ibu-ibu dan anak.

“Jelas intelejen Israel semakin melemah, kalah sama intelejen Hamas,” jelas pakar geopolitik global ini yang juga mengatakan, Israel sekarang berusaha sekuat tenaga membangun kepercayaan dirinya kembali dengan bantuan komunitas internasional melalui standar ganda di belakang nya.

Tapi persoalannya sekarang, sebut Anis Matta, negara sponsor Israel, seperti Amerika, Eropa dan Rusia ini, lagi bertengkar sendiri. Dan kesulitan Israel menghadapi Hamas, Palestina sekarang, adalah negara sponsornya tidak solid, ada perang sesama mereka sendiri.

“Israel dipastikan kena sandwich antara Amerika-Rusia,” kata Anis Matta yang berpandangan bahwa dalam konflik Palestina-Israel kali ini, Rusia sangat diuntungkan, karena merupakan sekutu Iran yang mendukung Hamas dan Hizbullah dalam memerangi Israel.

Perang Hamas melawan Israel saat ini, ungkap Anis Matta, sebenarnya dikehendaki oleh PM Israel Benyamin Netanyahu jauh-jauh hari, karena tengah menghadapi tekanan di dalam negerinya akibat penyelidikan kasus korupsi. Netanyahu ini ingin membebaskan diri dari tuduhan hukum kasus korupsi.

“Dan salah satu langkah yang dilakukan untuk menyelamatkan dirinya, adalah berkoalisi dengan kelompok sayap kanan, partai garis keras. Makanya banyak provokasi-provokasi ke rakyat Palestina, karena yang diinginkan memang perang. Dengan perang, maka perhatian tertuju ke sana semua, sehingga tuduhan kasus korupsi korupsinya diabaikan,” tutup Anis Matta. (Ery)