Habib Aboe Kasih Bocoran Soal Kabinet Bayangan Anies-Cak Imin

by
Sekjen DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi. (Foto: Humas PKS)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Duet calon presiden (capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pada Pilpres 2024, yang didukung oleh Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, bakal membentuk Kabinet Bayangan.

Bocoran disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) Aboe Bakar Al Habsyi dalam diskusi bersama Abraham Samad di Channel Youtube, dikutip Senin (25/9/2023), menjawab pertanyaan dari Abraham bahwa nantinya akan ada kabinet bayangan dari Anies-Cak Imin.

Soal kapan Kabinet Bayang dibentuk, menurut pria yang akran disapa Habib Aboe itu, enggan menjawab lebih jauh, dan tidak menjelaskan secara detil terkait dengan hal tersebut.

“Paling tidak bahwa si A minta ini, si B minta ini si C minta ini adalah sebuah peristiwa yang masih off the record masih belum layak untuk diungkap. Jadi bab-bab begitu merupakan bab aurat dan tidak pantas untuk dibuka karena tim pemenangan saja belum selesai. Nanti akan ada, tapi tidak sekarang,” ujar Anggota Komisi III DPR RI itu.

Jatah Menteri

Disinggung soal jatah menteri jika Anies-Cak Imin terpilih dalam konstestasi Pilpres 2024, Habib Aboe menegaskan bahwa partai politik yang datang terakhir tentunya akan mendapat jatah menteri sedikit, dalam hal ini tentu saja PKB.

“Parpol belakangan di Koalisi Perubahan, tentu saja PKB. Artinya jatah menteri asal PKB tak sebanyak jatah Nasdem dan PKS. Ingat kita (PKS dan NasDem) dari awal,” tegasnya lagi.

Cara hitung jatah menteri, menurut Habib Aboe, harus jelas dan tegas. Bukan alasan dia (Parpol) punya suara besar, lalu dapat jatah banyak.

“Apa apaan. Baru datang belakangan, lalu minta jatah menteri lebih banyak, nggak bisa begitu hitungannya. Enak aja,” tegas dia lagi.

Mantan Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu tegaskan bahwa jatah menteri ditentukan dari parpol yang sejak awal berjuang di Koalisi Perubahan (3 Oktober 2023), bukan yang datang belakangan.

“Jadi, jatah menteri ditentukan dari parpol awal pengusung Anies. Artinya dalam urutan adalah Nasdem, PKS dan PKB. Kita sudah berkeringat loch sejak awal. Tolong dipahami dong,” ucap incumbent Caleg PKS untuk Dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) I itu.

Sejak awal Deklarasi Capres Anies Baswedan oleh Partai Nasdem (3 Oktober 2022, lalu), dukungan diberikan Parpol Demokrat, dilanjutkan PKS dan mereka membentuk Koalisi Perubahan.

Seiring dinamika. Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan. Lalu datang PKB yang membawa ketua umumnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk mendampingi Anies sebagai cawapres. (Asim)