Himmatul Aliyah Akui Banyak Keluhan dari Orang Tua Siswa Terkait Merdeka Belajar

by
Forum Legislasi menyoal ‘Merdeka Belajar! Membedah Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023’’ di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlenen Senayan, Jakarta, Selasa (11/9/2023). (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah mengakui jika selama ini komisinya banyak menerima keluhan kurikulum Merdeka Belajar dari orang tua siswa, ketika melakukan reses ke berbagai kampus maupun sekolah-sekolah. Ia mencontohkan sekolah di DKI, dimana ada satu sekolah yang memang diinstruksikan hanya Kelas 4 dan Kelas 5 yang mendapatkan pelatihan tentang kurikulum yang baru, yakni Kurtilas atau Kurikulum 13.

“Sementara mereka baru  menyesuaikan diri dengan Kurtilas itu, lalu ada lagi kurikulum baru yang namanya Kurikulum Merdeka Belajar, sehingga mereka harus menyesuaikan,” kata Hinnatul dalam Forum Legislasi menyoal  ‘Merdeka Belajar! Membedah Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023’’ di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlenen Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Menurut Himmatul, sebagai Anggota DPR RI tentu saja di satu sisi menerima baik kebijakan pemerintah tersebut, mengingat ‘Merdeka Belajar’ suatu program yang sangat luar biasa itu. Tetapi di sisi lain, ada prosedur yang harus dilaksanakan, atau setidaknya harus melalui Komisi X DPR RI dulu.

“Yang kemarin saja misalnya Rancangan Undang-Undang Sistem Pendisikan Nasional atau Sisdiknas, kami dilewati. Begitu Undang-undangnya itu dan akhirnya tidak masuk jadi Prolegnas,” sebutnya.

Karenanya, Himmatul tetap berharap Kemendikbudristek menyampaikan peta jalan pendidikan nasional, baik itu Merdeka Belajar, kurikulum dan lainnya yang merupakan bagian dari peta jalan.

“Namun faktanya di lapangan banyak keluhan masyarakat. Karena itu, Komisi X DPR RI masih menunggu peta jalan pendidikan nasional itu,” pungkas politisi dari Partai Gerindra itu. (Asim)