Ketua BPK RI Bicara Merdeka Belajar di Dies Natalis ke-62 Unsri

by
Ketua BPK RI Isma Yatun. (Foto: Humas BPK)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Dr. Isma Yatun, CSFA.,CFrA. menyampaikan orasi ilmiah dalam acara Dies Natalis ke-62 Universitas Sriwijaya (Unsri) di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/11/2022).

Selain dihadiri Rektor dan Wakil Rektor,, Ketua Senat dan Anggota, para Dekan dan Wakil Dekan dan Para Biro, Direktur Sekolah Pascasarjana Unsri, Dies Natalis ini juga dihadiri Gubernur, Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumatera Selatan dan para Bupati dan Walikota Se Sumatera Selatan serta Ketua Ikatan Alumni Unsri Dr. Agung Firman Sampurna.

Isma Yatun yang juga jebolan Unsri menyampaikan orasinya berjudul ‘Kampus Merdeka Berbasis Teknologi Informasi: Upaya Mewujudkan Perguruan Tinggi Yang Mandiri Untuk Menghasilkan SDM Unggul Berakhlak Mulia’.

Menurut Isma Yatun, konsep Merdeka Belajar yang digaungkan oleh pemerintah dalam konteks mewujudkan pendidikan yang berkualitas, sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa Indonesia dan dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan bernegara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ia mengatakan, tujuan tersebut berkaitan erat dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia, sehingga dapat menjadi modal pembangunan nasional dan bersaing dengan negara-negara lain di tataran global.

“Dengan demikian, konsep merdeka belajar memberikan kebebasan kepada pendidik, peserta didik, dan satuan pendidikan, termasuk perguruan tinggi, untuk terlibat secara aktif dalam menentukan cara terbaik yang akan digunakan dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan,” kata Isma Yatun setelah mengutip sejumlah pendapat para ahli pendidikan.

Ditambahkan lagi, melalui merdeka belajar , pendidikan di Indonesia diharapkan makin terdepan dan berkualitas sehingga memberikan dampak positif terhadap kemajuan bangsa dan negara.

Dalam kaitannya dengan pendidikan tinggi, Isma Yatun menyatakan, konsep merdeka belajar diwujudkan dengan kebijakan pemerintah untuk memotong jalur birokrasi dan mendorong kemandirian kampus, terutama untuk dapat membekali para mahasiswanya dengan berbagai keahlian dan kompetensi yang relevan dan diperlukan pasca kelulusan.

Ia menjelaskan, konsep merdeka belajar di tingkat perguruan tinggi telah diimplementasikan oleh Kemendikbud dalam berbagai inisiatif, termasuk diantaranya Kampus Merdeka.

“Kampus Merdeka bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna dalam memasuki dunia kerja melalui kegiatan pembelajaran di luar program studi dan kampusnya,” kata Isma Yatun.

Mantan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, Kampus Merdeka merupakan sekumpulan kebijakan yang diluncurkan agar perguruan tinggi dapat menghasilkan outcome mahasiswa yang siap dengan tuntutan dunia kerja di era digital 4.0 sehingga dapatenjadi solusi atas tuntutan link and match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja dan lingkungan.

Dalam orasinya itu, Isma Yatun mengemukakan implementasi Kampus Merdeka ini dijabarkan ke dalam empat aksi. Dia pun yakin, Unsri yang telah mencapai usia 62 tahun, sudah memiliki dan mulai mengimplementasikan keempat aksi itu untuk dapat mengkapitalisasi kesempatan dan potensi manfaat yang diharapkan dari kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh pemerintah.
Isma Yatun sempat menyinggung, sudah ada 281 alumni Unsri yang mengabdikan dirinya di BPK RI dalam beragam tingkatkan dan tersebar di banyak bidang kerja dengan penuh dedikasi dan semangat.

“Saya bangga menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Sriwijaya,” ucap Isma Yatun. (Asim)