Berkaca dari Pilpres 2019, Guspardi Berharap Pertarungan Capres di Pilpres 2024 Tidak Head to Head

by
Guspardi Gaus, Anggota Komisi II DPR RI

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR RI, Guspardi Gaus mengatakan, berkaca pada pemilu presiden (Pilpres) 2019 yang hanya diikuti dua pasang calon (paslon), para pendukung terbelah menjadi dua, dan hal tersebut membuat polarisasi massa yang bisa dirasakan sampai hari ini. Oleh karena itu, dia mendorong agar Pilpres 2024 diikuti oleh lebih dari paslon.

“Saya berharap calon presiden tidak bertarung head to head, tidak hanya dua calon agar tidak menimbulkan polarisasi. Kita harus berikan keleluasaan kepada masyarakat,” ujar Guspardi dalam diskusi Dialektika Demokras dengan tema ‘Kemesraan Elite dan Otak-atik Pilpres 2024’ di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/2023),

Guspardi menambahkan, semakin banyak paslon pada Pilpres 2024 nanti, maka pertarungannya akan semakin bagus. Sebab, masyarakat bisa mendapatkan pilihan yang banyak dan akan menghasilkan demokrasi yang baik. Maka dari itu, PAN dalam rapat harian sempat memunculkan ide membuka poros baru, dengan menduetkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

“Ide pembentukan poros baru ini, untuk mengurangi polarisasi dan dinamika yang efeknya tidak pas. Sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat tehadap potensi polarisasi,” jelas Anggota Komisi II DPR RI itu lagi.

Di sisi lain, masih dijelaskan Guspardi, PAN juga sempat mengusulkan penurunan ambang batas presiden atau Presidential Threshold (PT), menjadi 0-5% pada Revisi UU Pemilu. Harapannya, agar siapapun bisa maju sebagai calon presiden dan masyarakat mendapatkan banyak pilihan.

“Demi membuka ruang parpol dan masyarakat yang ingin maju, agar tidak tertumpu hanya dua atau tiga calon saja,” imbuh politisi asal Sumatera Barat (Sumbar). (Kds)

No More Posts Available.

No more pages to load.