Partai Gelora Minta Tokoh dan Elite Parpol, Pastikan Pemilu 2024 Berjalan Damai

by
Sekjen Partai Gelora Indonesia, Mahfuz Sidik.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia meminta para tokoh dan pemimpin partai politik yang akan maju dalam kontestasi Pilpres 2024 nanti, memiliki tanggungjawab moral untuk memastikan agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan damai.

“Tidak terulang lagi polarisasi di tingkat akar rumput dan konflik elit yang bisa merambat menjadi konflik horizontal, karena nanti korbannya masyarakat, yang dirugikan juga masyarakat,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk ‘Kemesraan Elite dan Otak-Atik Pilpres 2024’ di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis kemarin (6/7/2023).

Menurut Mahfuz, pesan tersebut selalu berulang-ulang disampaikan Partai Gelora saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan parpol. Pasalnya, ia menilai ada fenomena untuk mengulang terjadinya polarisasi politik seperti pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, yang ditandai dengan meningkatnya tensi politik menjelang Pemilu 2024 dan munculnya friksi-friksi perpecahan elit baik di lingkaran koalisi pemerintahan maupun di luar pemerintahan.

“Saya kira ini, satu hal penting untuk menjadi pemikiran bersama. Ini sering kami diskusikan dan komunikasikan,  kira-kira implikasinya terhadap keseluruhan Pemilu ini seperti apa,” ujarnya.

Partai Gelora, lanjut mantan Ketua Komisi I DPR RI ini pun mengingatkan, bahwa dunia saat ini sedang dalam persimpangan jalan, dimana terjadi pergeseran dan perubahan tatanan global. Perubahan tersebut memang mau tidak mau, membuat seluruh elite harus lebih hati-hati di dalam mengelola situasi politik.

“Jangan sampai nanti Pemilu 2024 dijadikan sebagai the last battle, perang eksistensi antar kekuatan superpower. Sehingga, diperlukan arus moderasi politik untuk mengelola situasi sekarang dengan meningkatkan kesabaran dan mampu menahan diri agar tidak berkembang menjadi ledakan politik,” imbuhnya lagi.

Karena Itu, Mahfuz mengajak semua pihak harus berpikir untuk kepentingan publik dan kepentingan bersama. Akar rumput jangan banyak diberi bumbu-bumbu. Mengingat, bumbunya makin banyak hari demi hari, seperti suasana maju jihad saja.

“Bumbunya sekarang, kita orang yang terus terzalimi dan harus melawan kezaliman itu, ini perjuangan kita bla bla bla …,”katanya.

Jika situasi makin memanas, dirinya khawatir benturan di masyarakat akan semakin kuat terjadi, sehingga moderasi dalam situasi politik diperlukan untuk mengatasi situasi ini. Sebab, Pemilu 2024 sekarang di tengah persimpangan jalan dalam situasi ketidakpastian global.

‘Kalau kita salah-salah menata ini, maka kita akan masuk dalam pusaran perubahan global yang kita tahu kekuatan-kekuatan global sekarang sedang bertarung menujukkan eksistensi supremasinya,” demikian Mahfuz Sidik. (Asim)