Enam Demonstran Antimonarki Prosesi Raja Charles III Ditangkap

by
Ilustrasi polisi tangkap pelaku kejahatan. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Graham Smith, pemimpin gerakan anti-monarki Inggris, ditangkap polisi saat menggelar protes di rute prosesi Raja Charles III di pusat kota London, Sabtu (6/5/2023).

Smith ditangkap bersama lima penyelenggara demo saat mereka mengumpulkan minuman dan plakat untuk melakukan demonstrasi di Trafalgar Square menjelang penobatan Charles.

Diberitakan The Guardian, penangkapan terjadi sekitar pukul 07.30 pagi waktu setempat. Saat itu ratusan pengunjuk rasa anti-monarki berkumpul di belakang van di alun-alun Trafalgar dengan membawa bendera besar dan mengenakan kaus kuning.

Keberadaan mereka begitu mencolok hingga menarik perhatian media global dan Raja Charles sendiri.

“Mereka mengumpulkan plakat dan membawanya ketika polisi menghentikan mereka,” kata direktur di Republik, Harry Stratton.

“Mereka bertanya kenapa [kami dihentikan] dan mereka mengatakan: kami akan memberi tahu Anda setelah kami menggeledah kendaraan. Saat itulah mereka menangkap enam penyelenggara,” ujar dia melanjutkan.

Kelompok itu lantas mempertanyakan dasar penangkapan enam penyelenggara demo mereka hari ini. Meski begitu, kata Stratton, aparat memilih bungkam.

“Ini adalah kejutan karena kami telah mengadakan sejumlah pertemuan dengan polisi,” ucapnya.

Kelompok Republik, gerakan anti-monarki ternama di Inggris, sebelumnya memang sudah berencana berkumpul di Trafalgar untuk berdemo dan mengibarkan bendera kuning mereka saat Charles melakukan prosesi raja dalam perjalanannya ke Istana Buckingham dari Westminster Abbey.

Demo itu diduga bakal dioratori oleh anggota parlemen Partai Buruh Clive Lewis dan aktivis hak asasi manusia Peter Tatchell. Paul Powlesland, pengacara yang diancam ditangkap ketika memegang selembar kertas kosong setelah kematian ratu juga diduga bakal memberikan pidato dalam unjuk rasa tersebut. (Kds)