Partai Demokrat Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Fatuleu Barat

by
Ketua Partai Demokrat Kabupaten Kupang, Winston Rondo saat menyerahkan bantuan kepada korban banjir. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Partai Demokrat salurkan bantuan, untuk korban bencana banjir di Desa Naitae dan Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat Kabupaten Kupang.

Siaran pers  DPC Partai Demokrat NTT, Senin (9/1/2023) menyebutkan, kegiatan dipimpin langsung oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kupang, Winston Rondo. Dalam sambutannya, Winston Rondo  menyampaikan bahwa Partai Demokrat prihatin atas peristiwa yang dihadapi warga, sehingga Demokrat komitmen untuk terus bersama warga dalam situasi sulit bencana yang mereka alami.

“Kita akan terus berjuang dalam situasi sulit bencana yang dialami,  baik dalam bentuk materil maupun kebijakan, untuk memastikan warga terkena bencana ini bisa mendapat prioritas utama dari  Pemerintah Provinsi NTT, maupun Pemerintah Kabupaten Kupang,” ujar Winston Rondo.

Diakui, bantuan yang diberikan berupa beras, minyak goreng, gula, sabun cuci, sabun mandi, piring, sendok, gelas, dandang kukus dan pakaian layak pakai.

“Bantuan ini merupakan sumbangan kader, Srikandi,  simpatisan keluarga besar Demokrat NTT,” jelas Winston Rondo.
Kepala Desa Naitae, Koresh Laome saat menerima rombongan Winston Rondo, menyampaikan apresiasi kepada Partai Demokrat, yang telah mengunjungi dan memberikan bantuan kepada masyarakatnya.

“Kejadian ini sangat memilukan, dimana   banjir melanda Desa Naitae sejak Natal, 25 – 28 Desember 2022, menerjang pemukiman warga tengah malam,” terang  Koresh Laome.

Pihaknya berharap, jembatan Naitae bisa diperjuangkan bersama Pemprov NTT, agar diperbaiki sistemnya, karena masih menggunakan sistem gorong-gorong, sehingga saat musim hujan, banyak kayu dari hutan terbawa  air dan tertahan didalam gorong-gorong, akibatnya air tidak bisa lewat dan tumpah ke pemukiman warga.

“Belum lagi sistem Bronjong untuk tembok penahan dari sungai itu, belum cukup kuat, sehingga air yang tahan di jembatan kemudian meluap dan membanjiri pemukiman warga,” urainya.
Sehingga situasi hingga saat ini, terang Koresh Laome, warga masih ketakutan untuk pulang ke rumah masing-masing kalau hujan, sebab mereka takut banjir akan masuk ke rumah warga. (*/iir)