BERITABUANA.CO.CIANJUR – Kepala BPBD Kabupaten Cianjur melalui Kabid Rehabilitasi Mumuh Farhamudin menyehutkan mekanisme penyaluran bantuan stimulan untuk rumah yang rusak berat akibat bencana Gempa bumi Cianjur karena pihaknya telah menyediakan atau memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk segera mungkin mendapatkan bantuan penyaluran.
“Adapun pencairan bantuan stimulan tahap pertama itu 40 persen. Silahkan warga yang rumahnya hancur bersepakat dengan keluarganya apakah mau mandiri atau dibangunkan oleh pihak ketiga,” tutur Mumuh kepada wartawan di Cianjur Senin, (9/1/2023)
Ia juga menyebutkan, pihaknya tengah menunggu data untuk segera dicairkan permohonan ke Bank Mandirin dengan catatan harus ada surat pernyataan pencairan dari kantor desa.
Perlu diketahui bahwa kriteria rumah rusak akibat bencana gempa Cianjur itu berdasarkan persentase, katagori rumah rusak berat itu 70-100 persen. Katagori rusak sedang 50-70 persen dan untuk katagori rumah rusak ringan 30-50 persen.
“Sedangkan 0-30 persen itu tidak masuk kriteria, tidak mendapatkan bantuan dana bencana. Itu arahan dari pusat,” kata Mumuh.
Kemudian, mengenai pendataan di Cugenang itu disesuaikan arahan dari pusat. Hal ini sesuai kajian BMKG sementara dinolkan dulu karena di wilayah Cugenang ada pusat titik gempa setelah kajian BMKG dan Geologi dibuatlah ketetapan bahwa itu bisa untuk dilaksanakan.
Kajian BMKG menyebutkan, dari kemarin per radius 300, 500 sampai dengan ratusan, kini radiusnya 0,10 meter, jadi dari titik gempa yang belah-belah itu jaraknya 10 meter.
“Nah sekarang Cugenang dalam tahap pendataan, kemungkinan Cugenang di tahap katagori dua, semua akan dilaksanakan pembangunannya,” katanya
Pada kesempatan ini Mumuh menyampaikan bahwa kepada warga yang komplen, silahkan lampirkan foto copy KK, KTP dan bukti foto rumah yang rusak baru sampaikan ke BPBD untuk direview BPBD Pusat. (YAN)
