Manfaatkan Medsos, KPM Didorong Bekerja Sama Bikin Produk Unggulan

by
Diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk "Inovasi Budaya Digital Melalui Kerjasama untuk Menghasilkan Produk Unggulan". (Foto: Dokumentasi)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program keluarga harapan (PKH) didorong untuk menjalin kerja sama membuat produk-produk unggulan, dengan memanfaatkan teknologi digital.

Koordinator Wilayah 2 PKH Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Arif Rohman Muis menilai, dunia digital memungkinkan untuk menjalin kerja sama dan kerja bersama. Dari diskusi lewat medsos saja dapat membuat produk unggulan.

“Produk unggulan itu bersaing di pasar global. Kemudian, pemasaran secara online bisa menjadi tempat jualan yang menjanjikan,” kata Arif dalam diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk “Inovasi Budaya Digital Melalui Kerjasama untuk Menghasilkan Produk Unggulan” pada Kamis (22/9/2022).

Menurut Arif, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/9/2022), kemajuan zaman sekarang ini menjadikan teknologi dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini tampak dari perubahan pola komunikasi. Teknologi bisa menghubungkan ke banyak pihak. Misalkan dinas, lembaga lain, serta pihak-pihak yang membutuhan dan berkepentingan.

Lewat teknologi digital juga bisa belajar pembuatan agenda pertemuan, jual beli, hiburan, pembuatan kesepakatan, serta menghemat biaya pertemuan.

Diskusi dengan medsos dapat membuat produk unggulan yang bisa bersaing di pasar global. Termasuk juga pemantauan kemasan dan spesifikasi produk pesaing dapat dengan mudah dilihat dan diperoleh informasinya.

“Harga dapat terpantau, sehingga lebih mudah dalam penempatan produk,” kata Arif.

Kepala Bidang Linjamsos Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Sarjimo menambahkan, pembuatan produk unggulan yang tidak plagiat akan selalu menjadi utama pasar. Berdasarkan data Facebook, 60% kemasan dan produk sangat mudah ditiru pesaing, maupun kita meniru, di Instagram 80% komitmen produk dan kemasan sendiri, twitter 50% mendaftarkan merk dagang, NIB, label halal.

Sementara itu, Dosen Senior Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL UGM Bevaola Kusumasari menjelaskan, dunia kini tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0 & automatisasi dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya.

“Harus pandai dan jeli memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang usaha baru,” kata Bevaola.

Para pelaku industri maupun generasi muda, kata Bevaola, perlu memperluas wawasan dan mengasah keterampilan. Sehingga dapat menghasilkan konten yang bagus, menarik dan memiliki nilai jual.

“Apa yang bisa dimanfaatkan dengan Internet? Menjadi instagram influencer/podcaster, membangun toko online, menjadi blogger terkenal, menulis konten digital, dan lain-lain,” ujar Bevaola. (Kds)

Catatan: 

Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media