Keadaban Medsos akan Tercipta Lewat Konten-konten Positif

by
Diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk "Menjadi Pengguna Internet yang Beradab". (Foto: Dokumentasi)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Keberadaan internet mampu menghubungkan antar masyarakat dengan cepat, bahkan lintas negara. Namun, pengguna media sosial hendaknya memperhatikan etika budaya ketika berselancar di internet.

Manager Program Kegiatan Pondok Pesantren Budaya Kaliopak Yogyakarta Misbachul Munir menerangkan, berdasarkan data We are Social Hootsuite (2022) per Februari di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.

“Angka tersebut akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, penggunaan internet perlu dibantu dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni,” kata Munir dalam diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab” pada Selasa (20/9/2022).

Munir, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/9/2022), berpesan agar para pengguna medsos memahami kerangka literasi digital, seperti proteksi, perlindungan data pribadi, keamanan daring, dan privasi individu.

Disisi lain juga harus mempelajari UU Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE mengenai dampak membuat konten-konten negatif; kesusilaan, perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik, pemerasan dan/atau pengancaman, dan lain sebagainya.

Munir tak menapik bahwa internet sangat bermanfaat jika digunakan dengan baik. Lewat sosmed bisa menumbuhkan sikap kreatif yang menghasilkan.

“Kita bisa membangun relasi komunitas, berbagi pengetahuan, berbagi dan empati,” kata Munir.

Direktur DOTstudios.ID Akhmad Nasir mengingatkan kepada pengguna medsos terkait dampak dari konten negatif seperti provokasi. Sebab ini merupakan racun di dunia maya.

“Ciri-ciri provokasi itu seperti memancing emosi, menggiring opini, mengandung framing atau pembingkaian, menempatkan pembaca sebagai korban, menempatkan pembaca/target sebagai pihak yang rentan, ada pihak yang didiskreditkan, ajakan untuk menyebarkan,” kata Nasir.

Menurut Nasir, saat ini masyarakat kita memiliki tingkat literasi yang rendah, tetapi memiliki tingkat emosi yang tinggi. Untuk itu warga digital harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berselancar di medsos, bagaimana caranya? berpikir kritis.

“Sebarkan konten positif, wujudkan cinta tanah air, promosikan gaya hidup yang berkualitas, saling menghargai. Santun dan bermanfaat, menguatkan, harmoni dan kebersamaa, ciptakan ruang diskusi yang sehat,” pesan Nasir.

Sementara itu, Associate Professor – Administrasi Publik UNSOED Dwiyanto Indiahono, memberikan tips menjadi netizen cerdas dan beradab. Pertama, berkumpulah dengan komunitas yang baik. Kedua, saring informasi (chek konten yang
mencurigakan).

“Ketiga, tenangkan diri dan berfikir jernih dalam membuat konten (tahan/jeda sejenak. Dan keempat, posting/sharing konten valid, bermanfaat, & sampaikan secara santun,” kata Dwiyanto. (Kds)

Catatan: 

Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media.