Peran Keluarga Sangat Penting untuk Memastikan Anak Aman dari Kejahatan di Internet

by
Diskusi #MakinCakapDigital, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi bertajuk "Peran Keluarga sebagai Pendamping Anak dalam Berinternet". (Foto: Dukomentasi)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Perang orang tua sangat penting dalam melakukan pendampingan terhadap anaknya saat mengakses internet. Hal ini untuk memastikan anak bijak bermedia sosial, haknya terpenuhi, sekaligus melindunginya dari konten-konten negatif.

Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU DIY, Maryam Fithriati mengatakan, hak anak memperoleh informasi dijamin oleh Pasal 10 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang tentang Perlindungan Anak.

“Anak berhak mendapat, menerima, mencari dan memberikan informasi yang sesuai dengan usianya, kepatutan, dan nilai-nilai kesusilaan,” kata Maryam dalam diskusi #MakinCakapDigital, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bertajuk “Peran Keluarga sebagai Pendamping Anak dalam Berinternet” pada Selasa (26/7/2022).

Menurut Maryam, risiko yang paling sering dihadapi anak di dunia digital ialah kecanduan, terpapar konten negatif, cyberbully, diganggu secara emotional. Termasuk juga penistaan, intimidasi, eksklusi sosial, pelanggaran privasi, predator atau pedofil online.

Berdasarkan data dari hootsuit, we are social, Januari 2021, papar Maryam, kecanduan Internet di Indonesia meningkat 5 kali lipat selama pandemi Covid-19. Tingkat Kecanduan internet Indonesia nomor 8 dunia, setelah Filipina, Brazil, Kolombia

“Ketergantungan internet lebih parah efeknya dari pada narkoba (longlife healing),” tegas Maryam.

Adapun penyebab rentannya keselamatan anak di dunia maya, karena rendahnya pengawasan orang tua. Apalagi, tidak sedikit orang tua yang merasa gaptek dan tidak mau belajar medsos.

“Penyebab lainnya, pengaruh teman atau lingkungan sekitar. Hubungan komunikasi yang tidak baik antara oran tua dan anak. Dan, tidak adanya aturan penggunaan internet,” ungkap Maryam.

Lebih lanjut, Maryam memberikan beberapa saran kepada orang tua dalam pendampingan anaknya ketika bermedia sosial. Orang tua harus mendampingi anak ketika dalam masa kesulitan. Seperti anak sedang menghadapi cyber bullying, patah hati, sakit gigi, nilai ulangan yang jatuh, konflik dengan sahabat, ditegur guru.

“Mendukung, mendengarkan, menginspirasi, dan mengajak beraktitas, adalah hal-hal yang bisa membantu anak keluar dari kesulitannya,” kata Maryam.

Selanjutnya, orang tua harus menjaga komunikasi dengan anak, bicara lebih sering terbuka dan langsung (tatap muka), namun tetap tenang.

“Cari tahu di internet apapun yang tidak Anda mengerti. Coba sendiri beragam aplikasi, game dan situs yang ada,” tuturnya.

Kemudian, buat aturan bersama terkait penggunaan internet dan tegakkan konsekuensinya. “Batasi waktu dan tempat penggunaan gadget, berikan konsekuensi jika melanggar,” ucap Maryam.

Senada, manajer Kaliopak Digital, Zusdi F. Arianto mengingatkan, orang tua harus tetap bersikap tenang jika menemukan masalah dalam kegiatan berinternet anak.

“Ini adalah sesuatu yang umum ditemui banyak orangtua. Terangkan pada anak apa yang menjadi masalah dan mengapa itu tidak baik. Anda tidak perlu serta-merta menghukum atau mencabut hak anak berinternet,” kata Zusdi mengingatkan.

Bagi Zusdi, peran orangtua dan lingkungan sangat vital bagi tumbuh kembang anak-anak dalam menggunakan internet. Diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk memperhatikan masa depan generasi mendatang.

“Bukan teknologinya yang berbahaya, tapi bagaimana kita memanfaatkannya!” tegasnya.

Sementara itu, Dosen Senior Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL UGM Bevaola Kusumasari, lebih mengingatkan tentang tata krama dalam bermedia sosial. Sebab, pengguna internet itu beragam budaya, bahasa dan adat istiadat.

“Ini memungkinkan seseorang untuk bertindak etis/tidak etis. Makanya, menjaga kesopanan dalam interaksi di media sosial juga penting. Seperti jangan menyebar capture private, jangan membawa sara (suku, agama, ras dan antargolongan),” kata Bevaola. (Kds)

Catatan: 

Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media.