Agar Tak Ketinggalan, Bisnis Koperasi Harus Segera Bertransformasi ke Dunia Digital

by
Diskusi #MakinCakapDigital, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bertajuk "Asyiknya Koperasi Berdigital: Sukses Transformasi Bisnis Koperasi." (Foto: Dokumentasi)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Koperasi di Indonesia harus segera bertranformasi ke dunia digital, jika ingin usahanya tetap bertahan. Karena, perkembangan dunia digital sudah masuk semua lini aktivitas kehidupan masyarakat.

Hal itu disampaikan dosen ilmu komunikasi FISIP Undip Lintang Ratri Rahmiaji, dalam diskusi #MakinCakapDigital, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bertajuk “Asyiknya Koperasi Berdigital: Sukses Transformasi Bisnis Koperasi.”

Menurut Lintang, ada banyak keunggulan koperasi dibandingkan usaha lain, apabila segera bertranformasi ke dunia digital. Yaitu, koperasi didirikan untuk memajukan kepentingan bersama dan meningkatkan kesejahteraan anggota.

“Mengutamakan kepentingan anggota, modal koperasi berasal dari iuran, nesar simpanan pokok dan wajibnya mengikuti kemampuan anggota. Pengelolaannya bersifat terbuka dan sukarela,” kata Lintang, dalam diskusi virtual tersebut, Rabu (20/7/2022).

Lintang menyatakan, adanya digitalisasi koperasi memiliki orientasi tujuan untuk kemudahan, kecepatan pelayanan, kenyamanan, dan keamanan saat melakukan transaksi dengan koperasi. Selain itu, upaya digitalisasi koperasi diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan koperasi.

Dengan adanya digitalisasi, lanjut dia, koperasi mampu mengembangkan skala usahanya hingga pelosok. Salah satu bentuk transformasi koperasi digital yang bisa dilihat saat ini contohnya adalah koperasi simpan pinjam (KSP).

“KSP menerapkan layanan simpanan yang bisa diajukan secara online,” ucapnya.

Tak hanya itu, dengan adanya digitalisasi KSP secara langsung juga akan membawa berbagai kemudahan. Seperti proses lebih cepat, mudah dan aman dalam pendaftaran menjadi anggota, pengajuan layanan simpanan/pinjaman, dapat memeriksa akun simpanan/pinjaman tanpa perlu ke kantor cabang, dan juga dapat melakukan transaksi secara online/digital.

“Selain itu pastikan juga untuk selalu memeriksa legalitas suatu KSP,” tuturnya

Senada, Muhammad Mustafid, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Aswaja Nusantara Mlangi menilai, teknologi digital memberi kesempatan bagi koperasi untuk mentransformasikan model bisnisnya agar bisa menjadi “soko guru” perekonomian nasional, sebagaimana dicita-citakan founding fathers.

Namun, ia mengingatkan akan keamaan dunia digital yang harus dipahami oleh koperasi. Sebab, tingginya aktivitas digital juga membuka potensi buruk, seperti penipuan dan pencurian akun.

“Tidak ada yang aman 100% di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin. Selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” kata Mustafid.

Sementara itu, Staf Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi UGM Novi Kurnia menjelaskan, para anggota koperasi yang cakap dalam bermedia sosial ialah mereka yang mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras, lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian Informasi, aplikasi percakapan dan medsos, aplikasi untuk transaksi digital.

Novi menerangkan, berdasarkan data We are Social Hootsuite (2022) per Februari, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet yang setara dengan 73,7% dari populasi penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya (2,1 juta atau naik 1%).

Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah koperasi aktif di Indonesia mencapai 127.846 unit dengan volume usaha sebesar Rp182,35 triliun. Jumlah koperasi aktif pada 2021 meningkat 0,56% dibandingkan setahun sebelumnya yang sebanyak 127.124 unit

“Salah satu yang dinilai urgen untuk didorong peningkatannya adalah kemampuan berpikir kritis tentang media dan data,” kata Novi mengingatkan.

Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media. (Kds)