Polri dan Keadaban Nasional

by
Brigjen Pol. Andry Wibowo. (Foto: Ist)

MASYARAKAT yang beradab adalah bagian dari postulat yang tertuang dalam landasan ideal “PANCASILA “.

Keadaban masyarakat dapat dilihat dari perilaku sosialnya baik di ruang pribadi maupun publik.

Ada banyak sekali keadaban yang dapat menjadi indikator bahwa suatu masyarakat hidup dalam keadaban yang diharapkan bersama.

Dalam sejarahnya keadaban perilaku sosial selalu dikaitkan dengan tegaknya norma norma sosial yang mengikat masyarakat sebagai warga negara dan warga bangsa termasuk dalam ruang yang lebih luas adalah sebagai warga dunia dalam relasi antarbangsa dan antarnegara.

Keadaban adalah hal yang fundamental yang perlu dibangun dalam suatu masyarakat, karena dengan keadaban kehidupan masyarakat akan berjalan secara teratur dan tertib ( orderly) yang menjadi indikasi bahwa nilai nilai kebaikan yang lahir dari norma budaya, agama dan pengetahuan bekerja secara efektif dalam perilaku sosial masyarakat.

Sebaliknya tanpa keadaban di masyarakat keteraturan dan ketertiban sangat mustahil terwujud karena masyarakat akan hidup dalam pola pola perilaku yang anti sosial yang dapat menimbulkan kontraksi,penyakit bahkan konflik.

Sebagai salah satu institusi yang memiliki peran membangun keadaban masyarakat, Polri memiliki tanggung jawab yang bersifat mendasar dan strategis khususnya dalam menjadikan hukum negara dimengerti dan diikuti oleh masyarakat dan semua aparat negara.

Strategi Polri untuk memastikan hal tersebut terwujud salah satunya adalah terus menerus menanamkan dan memastikan nilai nilai keadaban tumbuh dan berkembang dalam postur dan performa organisasinya sehingga Polri dapat menjadi role model positif oleh masyarakat dalam menjalankan keadaban keadaban yang sepatutnya tumbuh dan berkembang sebagai karakter nasional.

Dengan kedudukan , wewenang dan peran yang melekat pada institusi Polri , keberhasilan Polri dalam menjalankan keadaban sosial dan intitusional akan memberikan dampak yang konstruktif bagi terwujudnya perilaku sosial masyarakat yang beradab sekaligus memberikan dampak pada kewibawaan Polri di hadapan masyarakat dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Demikian juga pada aspek performa operasional , keadaban dalam performa Polri akan memberikan dampak tidak saja pada kualitas dan hasilnya , tetapi lebih jauh performa itu akan mempengaruhi persepsi dan intepretasi Polri di hati dan pikiran masyarakat.

Keadaban Polri dan masyarakat adalah suatu relasi sistematis fungsional dan kultural yang bersifat timbal balik dan saling menyeimbangkan (resiprocal ).

Di mana masyarakat memerlukan kehadiran Polri untuk memastikan norma norma negara bekerja efektif dalam semua sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebaliknya masyarakat menjadi faktor determinan sosial yang juga akan mempengaruhi postur dan performa Polri.

Karena pada dasarnya petugas petugas polisi adalah bersumber dari masyarakatnya, sebaliknya polisi memiliki tanggung jawab untuk terus memastikan keadaban masyarakat terus tumbuh dan berkembang melalui strategi pemolisian yang diamanatkan melalui konstitusi negara dan UU Kepolisian.

Dari semua tugas dan target yang melekat pada Polri, memastikan tumbuh dan berkembangnya keadaban sosial adalah tugas yang paling utama yang mesti menjadi prioritas strategi pemolisian Polri. Karena dengan keadaban aparatur dan masyarakatnya dapat memberikan dampak pada semua sektor pembangunan negara tidak saja pada soal soal keamanan semata.

Dengan HUT Bhayangkara ke 76, masyarakat dan negara berharap banyak kepada Polri menjadi role model keadaban sosial dan institusional, dan ini menjadi tantangan strategis bagi Polri karena Polri adalah Penjaga Pancasila Utama yang salah satunya mewujudkan makna “ Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab “.

Dirgahayu Bhayangkara , Jayalah Terus Kepolisian Indonesia.

Yogyakarta 1 Juli 2022

*DR. Andry Wibowo Sik, Msi* –  (Doktor Ilmu Kepolisian Bidang Konflik Identitas, Mantan Anggota Pasukan Perdamaian PBB di Bosnia Herzegovina)