Polri Petakan 115 Titik Rawan Banjir Pada Jalur Mudik Jawa

by
Rapat Komisi V DPR RI. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kakorlantas Polri Irjen Aa Suhanan menerangkan pihaknya telah memetakan 115 titik rawan banjir pada jalur mudik di Pulau Jawa. Mengantisipasi hal ini, opsi jalur alternatif telah disiapkan jika pada jalur tersebut terjadi banjir.

“Kami juga sudah memetakan beberapa titik rawan banjir ada 115 titik rawan banjir pada jalur mudik dan balik terutama di Jawa ini,” kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan saat rapat bersama Komisi V DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (2/4/2024).

Dipaparkan Aan, sebanyak 115 titik rawan banjir itu, ada 4 titik banjir terdapat di Banten. Kemudian 1 titik banjir di Jakarta, 13 titik banjir di Jawa Barat, 2 titik banjir di Jawa Tengah, 11 titik banjir di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan 84 titik banjir di Jawa Timur.

“Kami sudah siapkan rute alternatif pengalihan arus lalu lintas bila terjadi banjir. Baik di tol maupun jalur alteri,” kata Aan.

193 Juta Orang Akan Mudik

Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pemudik pada masa Lebaran 2024 diprediksi mencapai 193 juta orang. Kemenhub melakukan sejumlah langkah antisipasi mulai dari pengaturan lalu lintas hingga mudik gratis.

“Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT), terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Lebaran 2024, yaitu sebesar 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 193 juta orang,” kata Budi dalam jumpa pers virtual persiapan mudik 2024, Minggu (17/3/2024).

Sementara itu, sebanyak 28 juta orang diperkirakan akan meninggalkan Jabodetabek. Budi mengatakan pemudik Lebaran tahun ini akan meningkat.

“Dari angka tersebut, sebesar 14,6% atau 28,4 juta orang penduduk Jabodetabek akan melakukan perjalanan di masa mudik Lebaran 2024, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 dibandingkan tahun 2023 sebesar 45,8% atau 123 juta orang,” katanya. (Kds)