BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membawa misi damai ke Rusia dan Ukraina yang tengah berperang, dinilai sebagai langkah yang berani dan luar biasa. Apalagi belum ada pimpinan negara dari Asia yang berani mengunjungi kedua negara tersebut.
Demikian penilaian yang disampaikan Anggota Fraksi PDI Perjuangan (F-PDIP), Effendy MS Simbolon dalam Dialektika Demokrasi bertema ‘Misi Damai Jokowi ke Rusia – Ukraina, Efektifkah?’, di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Apalagi menurut Effendi, kehadiran Jokowi tersebut penting karena Indonesia Tahun ini menjadi tuan rumah pertemuan G20, menjaga keamanan pangan, keamanan energi, dan menegaskan politik luar negeri yamg bebas aktif (non blok).
“Itulah kepentingan Indonesia seperti Bung Karno yang mendukung perdamaian dan menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi ini,” jelas politisi PDIP itu.
Karena itu, Effendi berharap misi mulia Presiden Jokowi akan berhasil, menyadari dampak perang kedua negara itu sangat besar bagi dunia. Bahkan NATO pun sampai tak mampu berbuat apa-apa untuk menghentikan perang itu, kecuali memasok senjata.
“NATO sendiri malah terbelah menghadapi Rusia saat ini. Jadi, Jokowi layak mendapat memperoleh Nobel Perdamaian,” ujar Effendi seraya menambahkan kalau F-PDIP DPR RI termasuk yang mendorong agar Presiden RI sebagai tuan rumah G20 2022 ini datang ke kedua negara itu sambil menghadiri pertemuan G-7.
Pengamatan Effendi, sejak reformasi ini belum ada presiden yang berani berkunjung ke negara yang sedang perang. Sebelumnya Bung Karno dan Pak Harto berkunjung ke Bosnia.
“Hanya saja kali ini Pak Jokowi kurang didramatisir sejak keberangkatannya dari Indonesia, naik kereta api selama 11 jam dari Polandia-Ukraina dan lain-lain. Sehingga tidak heboh pemberitaannya di media-media asing,” sebutnya. (Jimmy)
