Kehidupan Tidak Hanya Diangkasa Luar Saja, Dalam Bumi pun Ternyata Ada

by
Penggalian arkeolog (Ilustrasi/Foto: CNBC Indonesia)

BOLEH percaya atau tidak, meski bukan mistik. Tapi ini adalah penemuan yang sudah dipikirkan oleh para ilmuwan.

Di mana, disaat manusia mencoba mengeksplorasi luar angkasa, Bumi ternyata juga menyimpan banyak misteri. Bahwa bumi yang dipijak juga memiliki dunia lain.

Dibuktikan dengan Arkeolog di Kuil Batu Yazılıkaya. Mereka menemukan sejumlah pahatan pada dinding yang dibuat oleh manusia pada ribuan tahun lalu sebagai buktinya.

Penggalian arkeologi di Kuil Batu Yazılıkaya di Turki Tengah sendiri sudah dimulai sejak sekitar 200 tahun yang lalu. Hal tersebut dilakukan dengan misi mengungkap kalender kuno dan peta kosmos yang menyajikan bukti menarik yang terkandung di dalamnya.

Dalam proses penggalian, arkeolog menemukan sebuah pahatan pada batu yang membentuk sebuah lukisan. Karya diperkirakan dibuat 3.200 tahun yang lalu.

Dikutip dari National Geographic, pahatan tersebut mencakup detail “dunia bawah” yang ada di bawah bumi. Pahatan semacam ini belum pernah ditemukan sebelumnya oleh arkeolog di Mesir atau di wilayah Mesopotamia.

Charles Texier, arkeolog sekaligus sejarawan Prancis, melakukan penggalian pada awal tahun 1834 di sebuah kuil. Pada penggalian tersebut, Texier menemukan berbagai macam ukiran pada batu kapur. Ukiran-ukiran tersebut menggambarkan lebih dari 90 sosok berbeda, termasuk hewan, monster, dan dewa.

Relief pahatan batu yang ditemukan melambangkan alam semesta yang terdiri dari dunia bawah, bumi, dan langit. Gambar itu juga menggambarkan siklus musim yang berulang, fase bulan, serta siang dan malam.

“Kami percaya, kuil itu sepenuhnya mewakili citra simbolis alam semesta. Termasuk tingkat statisnya yaitu bumi, langit dan dunia bawah. Serta proses siklus pembaruan, siang dan malam, atau musim panas dan musim dingin,” jelas seorang peneliti dalam sebuah wawancara di sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Skyscape Archaeology.

Para peneliti telah menentukan bahwa representasi dari kosmos yang mencakup bumi, langit dan “dunia bawah”, menunjukkan berbagai mitologi penciptaan. Di salah satu dinding, terdapat gambar dewi matahari dan dewi badai. Arkeolog menemukan bahwa dewa-dewa ditempatkan di lukisan lebih tinggi dari gambar lainnya.

Dewa tertinggi yang terletak di utara kuil adalah pusatnya, dan dewa lainnya berbaris mengikutinya. Lalu di dinding timur dan barat kuil, terdapat relief fase bulan dan musim, yang menurut para peneliti, menandakan siklus dan kelahiran kembali.

Para ahli memperkirakan pada masa itu, terdapat sekitar 17 dewa. Di antara dewa satu dengan dewa lainnya, terdapat sebuah tanda berupa garis. Selain itu, ditemukan pula sebuah lukisan yang didedikasikan untuk dunia bawah bumi, dengan sebuah tanda milik dewa pedang. (CNBC Indonesia)