Respon Tantangan Bidang Ketenagakerjaan, Perlu Sinergi dan Dialog Tripartit

by
Menaker Ida Fauziyah dalam rangkaian acara ILC di Swiss. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA–Guna menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan di masa depan untuk menghadapi krisis ekonomi, diperlukan sinergi dan kerja sama dari semua pemangku kepetingan.

Selain itu, kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada acara International Labour Conference (ILC) ke-110 di Jenewa, Swiss, solidaritas dan kerja sama dari pemangku kepentingan serta dialog dalam tripartit nasional ini penting, untuk merespon tantangan global pada semua bidang, khususnya di bidang ketenagakerjaan.

“Tidak ada negara yang mampu mengatasi tantangan multi dimensi itu secara sendirian, sinergi semua pemangku kepentingan dan kerja sama tripartit nasional yang lebih kuat adalah keharusan,” kata Ida dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, kemarin

Ia mengungkapkan, pada ILC ke-110  isu pemagangan menjadi isu yang menarik untuk didiskusikan bersama secara serius. Ini mengingat pembahasan isu pemagangan memiliki potensi untuk menjadi standar ketenagakerjaan baru dalam rekomendasi ILO.

“Apapun bentuk standar ILO yang akan diadopsi pada ILC ke-110 ini, unsur tripartit Indonesia dapat menerima dengan baik dan menyikapinya dengan mengedepankan kepentingan nasional dan nilai luhur bangsa,” kata Ida.

Dialog sosial yang telah terbangun dengan baik, menurutnya, kiranya dapat terus ditingkatkan, terutama untuk membangun ketenagakerjaan Indonesia dalam menghadapi perkembangan ketenagakerjaan global.

Ida juga  menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada delegasi dari serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) serta pengusaha yang telah berperan aktif dalam diskusi pada ILC ke-110. “Saya ingin kita semua dapat mengambil manfaat sebanyak mungkin dari setiap diskusi di ILC tahun ini,” ujarnya. (Ful)