Ini Perkiraan Pengamat Atas Rendahnya Elektabilitas Puan Maharani

by
Ujang Komarudin, peneliti dari Universitas Al Azhar Indonesia. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pengamat politik Ujang Komarudin menyarankan Puan Maharani dan PDI Perjuangan untuk mengevaluasi dan instrospeksi atas rendahnya tingkat elektabilitas Ketua DPR tersebut sebagai calon presiden (Capres) 2024.

“Perlu dan harus ada evaluasi dan instrospeksi. Bagaimana pun, survei itu kan cerminan dan untuk dijadikan bahan masukan bagi partai-partai politik termasuk PDI Perjuangan,”kata Ujang menjawab beritabuana.co di Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Hal itu dikatakan menanggapi hasil Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) yang digelar Litbang Kompas dan dipublikasikan belum lama ini. Melalui jajak pendapat terungkap perolehan suara masyarakat untuk memilih Puan Maharani hanya memperoleh 0,6 persen.

Sementara tingkat elektabilitas Menteri Sosial Tri Rismaharini mencapai 2,6 persen. Puan Maharani tertinggal jauh dibawah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI P, yang tingkat keterpilihannya mencapai 20,5 persen.

Tingkat elektabilitas Puan Maharani yang rendah itu juga terekam dari hasil survei yang diadakan oleh lembaga survei lainnya, misalnya Saiful Mujani Research and Consulting, atau lembaga survei Charta Politica maupun hasil survei Indikator Politik.

Mengenai rendahnya tingkat elektabilitas Puan Maharani yang sejak lama sudah digadang-gadang sebagai calon presiden (Capres) pada pilpres 2024 nanti, Ujang Komarudin melihat hal itu disebabkan dari awal Puan Maharani tercitrakan sebagai ningrat, yang dianggap kurang merakyat.

Dosen Universitas Al Azhar Indonesia ini menegaskan, bukan karena Puan seorang pemimpin perempuan, tapi pada karakter Puan sendiri, yang dianggap elitis dan kurang merakyat misalnya seperti Ganjar Pranowo.

“Kira-kira seperti itu lah,” ucap Ujang Komarudin.

Dia memang memperkirakan, dari berbagai catatan tentang elektabilitas Puan Maharani seperti yang tercermin dalam hasil sejumlah lembaga survei tidak membuat PDI Perjuangan berkecil hati. Artinya, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini tidak akan berbalik arah, sepertinya akan konsisten untuk mencalonkan Puan minimal sebagai cawapres.

“Tak akan berbalik arah ke yang lain. Tak akan ke Ganjar atau yang lainnya. Tetap masih akan ke Puan,” ucap Ujang.

Alasannya disebut dia, karena kemungkinan PDI Perjuangan berpandangan dinamika politik ke depan masih dinamis, sikap masyarakat masih bisa berubah setiap saat.

“Karena mungkin PDI Perjuangan berpandangan bahwa Pemilu masih dua tahun lagi. Artinya, masih banyak terjadi segala kemungkinan,” pungkasnya. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *